Agus, salah seorang penumpang di pesawat yang sama menceritakan, peristiwa ini berlangsung ketika pesawat yang diterbangkan oleh kapten penerbang Anwar Hariyanto itu hendak lepas landas pukul 06.00 WITA. Para penumpang semua sudah masuk, namun ada satu ibu hamil berusia tujuh bulan yang diminta turun kembali untuk meminta surat dokter. Sementara sang suami tetap berada di pesawat.
Diduga, karena komunikasi dengan pilot yang kurang baik, pesawat akhirnya berangkat tanpa sang ibu hamil tersebut. Sontak saja suaminya emosi dan meminta pesawat kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat penumpang yang mengamuk tersebut, pesawat kembali ke apron. Penerbangan pun jadi terlambat selama 30 menit.
Agus menduga, insiden ini terjadi akibat kru darat Lion Air yang tetap menjual tiket meski sudah tutup. Selain itu, seharusnya kru darat Lion Air juga menanyakan usia kehamilan penumpang.
"Karena untuk kesehatan dan aturan penerbangan, 7 bulan sudah tidak diizinkan terbang," tutur Agus.
Kini, pesawat telah mendarat di Balikpapan sekitar pukul 08.40 WIB. Sementara pasangan suami istri itu diturunkan di Manado.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait saat berusaha dikonfirmasi lewat telepon belum memberikan respons.
(mad/nwk)