Kak Seto: Bullying Terjadi Akibat Kurang Komunikasi Anak & Keluarga

Kak Seto: Bullying Terjadi Akibat Kurang Komunikasi Anak & Keluarga

- detikNews
Jumat, 03 Agu 2012 17:04 WIB
Jakarta - Kasus bullying atau kekerasan di usia sekolah merupakan masalah yang kompleks. Salah satu penyebabnya lantaran macetnya komunikasi anak dan orang tua.

"Contoh di kasus SMA Don Bosco ini, si anak mengaku kepada orang tua dirinya ada acara buka puasa bersama tetapi kenyataannya dari bukti-bukti yang ada dia melakukan tindakan bullying," ujar Ketua Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Seto Mulyadi, atau yang akrab dipanggil Kak Seto, di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2012).

Untuk itu, Kak Seto meminta kepada para orang tua untuk selalu melakukan komunikasi dengan anaknya masing-masing sehingga diharapkan dengan adanya komunikasi yang baik dapat terbentuk sebuah hubungan yang harmonis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua pihak, harus membangun kembali seluruh komunikasi. Komunikasi anak dengan orang tua, anak dengan sekolah, maupun orang tua dengan sekolah sehingga tidak terjadi semacam miskomunikasi yang menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus bullying ini," terang Kak Seto.

Selain komunikasi yang baik, Kak Seto mendorong peran dari institusi-institusi terkait. Institusi-institusi ini cukup memegang peranan penting dalam perkembangan anak di sekolah.

"Penting adanya pendekatan kepada para siswa dan remaja melalui Kemendikbud, psikolog dan dinas pendidikan. Karena masalah bullying sebetulnya merupakan masaalah yang sangat kompleks, dan tidak hanya terjadi di tingkatan SMA, tetapi juga sudah mulai terjadi di tingkat SMP bahkan SD," papar dia.

7 Tersangka tersebut adalah AA, AK, KA, RR, RJ, SA, dan GC. GC telah di-DO dari sekolah.

Ketujuh siswa itu berusia 17 tahun. Para tersangka dijerat pasal 170 KUHP dan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

Mereka kini ditahan di LP Salemba, khusus anak-anak dan diskors sekolah selama 20 hari.

(riz/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads