Dalam berbagai kegiatan, massyarakat kedua tempat ibadah ini malah saling bekerjasama dalam berbagai kegiatan. "Kita di sini saling memahami, jadi tidak ada masalah selama 55 tahun, karena pengertian itu penting. Banyak hal yang dilakukan, kerja bakti dan segala macam," kata ketua Jemaat Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud Mahanaim, Pdt Barakatih, saat ditemui, Senin (30/7/2012).
Pernyataan Barakatih juga diamini oleh pengurus Masjid Al-Muqarrabien yang bangga dengan kerukunan di lokasi tersebut. "Masjid ini dibangun dengan pondasi kebersamaan yang sangat kokoh, dan nilai-nilai itu harus tetap dijaga sampai kapan pun," kata Ketua Masjid Al Muqaarabien, Haji Tawakal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak gereja tidak segan membantu ketika pihak masjid melakukan khitanan massal. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan masjid lainnya, pihak gereja dengan cepat dan kepedulian yang besar, membantu pihak masjid. Seperti arti kata Al-Muqarrabien, yang mengandung arti saling menghormati, menjaga kesatuan dan persatuan, sehingga para jamaah di masjid dapat terus hidup berdampingan tanpa ada masalah apapun," bijak Tawakal.
Dalam pelaksanaan ibadah, pihak gereja mengaku menghormati panggilan adzan dari tetangganya itu. Ibadah di gereja tersebut sering diundur untuk menghormati waktu shalat dan pihak masjid sering memberikan pelataran parkirnya untuk parkir jemaat gereja.
"Kita akrab seperti saudara karena kita saling menghormati dan memahami. Jadi kalau dia ada shalat iid, kalau kena hari Minggu, kami gereja pagi ditiadakan. Kalau kegiatan, mereka juga selalu datang. Kerja samanya bagus, kalau kita Natal, mereka juga sediakan halamannya untuk parkiran. Kita juga menjaga toleransi antara mesjid dan gereja," ujar pendeta yang akrab disapa oma tersebut.
Bagaimana dengan bulan puasa saat ini? Pihak gereja mengaku turut berpartisipasi dalam bulan suci umat Islam ini. Mereka membagikan takjil pada masyarakat sekitar.
"Pada puasa tahun lalu, kami membagikan kolak untuk buka puasa. Kami tahun ini juga buat seperti itu, terserah mereka (warga sekitar) mau ditempatkan dimana. Untuk tahun ini sudah ada rencana tapi masih cari jadwalnya. Mereka suka kirim surat minta bantuan setiap Ramadan. Dulu ada pasar murah, tapi sekarang kita hanya memberikan kolak, semacam takjil. Kita tawarkan tapi lewat masjid," jelas Oma.
Tawakal turut menguatkan kerjasama antar gereja dan masjid tersebut yang telah berlangsung selama 55 tahun.
"Banyak yang kagum dengan kerjasama yang terjalin antara masjid dan gereja. Jamaah masjid juga tetap menanamkan dan menjaga nilai-nilai toleransi antar umat beragama, sebagaimana diajarkan oleh para pendiri masjid," papar Tawakal.
(vid/fiq)