"Tim dari markas besar (Mabes Polri) ke sana, tentunya secara prosedur itu dicek karena kan ada korban meninggal," kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo, kepada wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (29/7/2012) malam.
Timur Pradopo menegaskan, tim yang diterjunkan ke lapangan akan mengedepankan akuntabilitas untuk menjunjung tinggi pertanggungjawaban hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Pradopo, hingga saat ini belum bisa menyebutkan pihak siapa saja yang akan menjalani pemeriksaan terkait insiden bentrokan tersebut.
"Belum. (Tim Mabes Polri) sekarang sedang di Palembang, di Polda Sumsel," terangnya.
Timur Pradopo membantah munculnya dugaan penggunaan peluru tajam oleh aparat Brimob Polda Sumsel dalam insiden bentrokan itu.
Seperti diketahui, bentrok antar warga dengan personel Brimob mengakibatkan Angga bin Darmawan (12) tewas tertembak. Selain itu, 5 orang warga juga menderita luka-luka. Bentrokan bermula ketika personel Brimob melakukan olah TKP terkait kasus pencurian pupuk di Rayon III.
Versi polisi saat itu rombongan Brimob bersenjata lengkap tiba-tiba diserang warga saat melaksanakan patroli. Sementara Walhi Sumsel menyebut bentrokan terjadi ketika warga menghampiri polisi yang masuk ke desa mereka.
Namun karena aparat melihat banyaknya warga yang mendatangi, mereka mengeluarkan tembakan ke arah warga.
(fjp/slm)