"Hari ini penyidik melakulan pemeriksaan tambahan kepada Jaya Komara, ada sekitar 25 pertanyaan tambahan. Dan kepada istrinya ada 33 pertanyaan," terang Karo Penmas Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Jumat (27/7/2012).
Penyidikan juga dilakukan Polri secara konvensional dengan melakukan penelusuran ke daerah Tangerang, tempat koperasi Langit Biru dan kediaman Ustad Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
15 rumah itu berapa nominalnya? "Kita dapat informasi dari beberapa jenis. Jadi kita belum lakukan penilaian dan penyidik akan bekerja sama dengan profesional yang biasa menilai aset-aset seperti ini. Jadi ini yang akan dilihat aset-aset bergerak maupun tidak bergerak yang dimiliki Jaya Komara," papar Boy.
Sedangkan tanah yang ditelusuri belum dipastikan jumlahnya. Sebab polisi masih akan mengkroscek tanah yang ada dengan surat tanah yang dimiliki.
Polisi juga telah menyita server Koperasi Langit Biru di Tangerang. Selain itu pemeriksaan tambahan kepada sejumlah saksi juga dilakukan, termasuk memeriksa saksi dari Dinas Koperasi Kabupaten Tangerang dan sopir yang bersangkutan.
"Karena pada saat penangkapan ada sopir yang membantu yang bersangkutan melakukan kegiatan di daerah selama melarikan diri," sambungnya.
KLB yang dikelola Ustad Jaya setidaknya telah mengumpulkan 125 ribu investor sejak tahun 2005. Sejak saat itu, investornya terus bertambah hingga mencapai 125 ribu.
Masing-masing investor menyetorkan sejumlah uang sebagai investasi, nah tiap bulan dijanjikan keuntungan besar. Diduga kerugian nasabah mencapai Rp 6 triliun.
Ratusan ribu investor KLB sempat ricuh dengan manajemen soal pencairan bonus pada 2 Juni 2012 lalu. Namun, hingga hari H-nya, manajemen koperasi tidak juga mencairkan bonus yang dijanjikan terhadap para investor.
(vit/nwk)