"Paus memang jadi perhatian internasional. Namun sampai sekarang belum ada bantuan dari pemerintah yang spesifik mendukung," kata Pramudya, koordinator Jakarta Animal Aid Network (JAAN) kepada detikcom, Jumat (27/7/2012).
Saat ini, tim evakuasi baru terdiri dari kalangan pecinta satwa liar dan LSM pecinta lingkungan. Aparat Muspika setempat membantu namun sebatas pengamanan.
"Kita juga ada Tagana, Sagara dan teman-teman lainnya," terangnya.
Hingga pukul 10.30 WIB, paus berbobot dua ton itu memang masih hidup. Namun dia butuh dipindahkan secepatnya ke lautan lepas karena sudah hampir tiga hari di perairan dangkal.
"Kita berharap ada bantuan secepatnya. Terutama kapal besar untuk menarik," kata Pram.
(mad/mpr)