Anggota DPR: Jangan Sampai Tempe Menghilang di Bulan Ramadan

Anggota DPR: Jangan Sampai Tempe Menghilang di Bulan Ramadan

- detikNews
Kamis, 26 Jul 2012 15:47 WIB
Jakarta - Kenaikan harga kedelai menjadikan tempe jarang di lapangan. Padahal tempe dan tahu adalah makanan merakyat yang selalu dinantikan masyarakat.

"Harusnya pemerintah bisa menjaga harga kedelai ini stabil tidak bergejolak. Karena kebutuhan akan kedelai ini kan stabil. Masyarakat di Indonesia khususnya di pulau Jawa hampir semua mengkonsumsi tahu tempe yang bahan utamanya kedelai," kata Sekretaris Fraksi Hanura DPR, Saleh Husin, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (26/7/2012).

Pemerintah harus melakukan berbagai langkah. Karena kebutuhan tempe di bulan ramadan sangat tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dengan melakukan operasi pasar agar harga tidak bergejolak. Apalagi memasuki bulan ramadan kebutuhan konsumsi tahu tempe ini sangat tinggi justru kedelainya menjadi jarang, ini justru tidak boleh terjadi. Kasihan masyarakat kita yang hampir 80 persen penduduk pulau Jawa itu mengkonsumsi tahu dan tempe. Itu menjadi sumber makanan lauk-pauk utama, mereka bisa kehilangan. Kan kalau di pulau Jawa itu ada istilah dagingnya tempe,dagingnya tahu,"kata Saleh.

Dia berharap pengusaha tahu-tempe juga lebih bijak. Jangan sampai terus mogok produksi karena menyangkut kebutuhan masyarakat.

"Pengusaha tahu tempe sampai membuang produksinya itu kan kesal. Itu tidak boleh terjadi, harusnya pemerintah bisa mengantisipasi, tapi harus memperhatikan produksi dalam negeri juga,"katanya.

(van/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads