Empat tokoh perempuan itu adalah, Mooryati Soedibyo (Pendiri Mustika Ratu), Yenny Wahid (Direktur Wahid Institute), Putri K. Wardani (Presiden Direktur Mustika Ratu), dan Dewi Aryani (Anggota DPR RI).
Dengan lahirnya GPP-BBM diharapkan peran perempuan semakin besar pada masa modern ini, pendidikan dan pemahaman yang diterima oleh perempuan Indonesia pun setara dengan laki-laki," ujar anggota DPR RI, Dewi Aryani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dewi, gerakan perempuan itu tidak saja sebagai bentuk dukungan kepada pasangan Jokowi-Ahok, tetapi kepada seluruh pemimpin yang bersih, jujur dan pro terhadap birokrasi.
"Gerakan ini menjadi cermin bahwa rakyat sudah cerdas, sudah saatnya negeri ini berbenah melalui birokrsi yang bersih dan berkomitmen melayani rakyat," ungkap Dewi.
Sementara itu, pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo menyatakan harapannya kepada gerakan yang dideklarasikannya. "Saya berharap deklarasi ini dapat menjadi acuan masyarakat dalam memilih pemimpin yang tepat, terutama yang pro terhadap birokrasi bersih dan melayani," ujar Mooryati.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Wahid Institute, Yenni Wahid, menyatakan bahwa birokrasi yang bersih berkepentingan langsung dengan kaum perempuan.
"Contoh paling gampang, ruang menyusui di ruang publik. Kalau tidak ada pemimpin yang peka, hal sepele ini tidak akan terwujud," terang Yenny.
(van/van)