LVRI Minta Peningkatan Uang Kesejahteraan bagi Veteran

LVRI Minta Peningkatan Uang Kesejahteraan bagi Veteran

- detikNews
Selasa, 24 Jul 2012 17:10 WIB
Jakarta - Masalah kesejahteraan veteran perang menjadi topik hangat yang dibahas saat pertemuan Legiun Veteran RI dengan Presiden SBY. Mereka berharap pemerintah meningkatkan dana kehormatan yang saat ini hanya Rp 250 ribu per bulan.

"Apa salahnya yang Rp 250 ribu itu ditingkatkan. Beliau menerimanya. Tadi disampaikan gambaran dengan memperhatikan kemampuan negara. Beliau menyanggupi untuk mencari jalan keluar," kata Ketua LVRI, Rais Abin (86), seusai pertemuannya dengan Presiden SBY.

Pertemuan berlangsung sore ini di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rais sebelumnya memaparkan kesejahteraan veteran dijamin oleh uang pensiunan sebagai anggota TNI di samping tunjangan dari LVRI.

Namun, yang menjadi perhatian LVRI adalah kesejahteraan untuk para veteran yang bukan pensiunan TNI dan bukan pula PNS sehingga tidak mendapatkan uang pensiun selain tunjangan dari LVRI.

"Jumlahnya ada sekitar 320 ribu orang dan usianya sudah 80-an tahun. Mereka anggota dari laskar perjuangan 1945 yang sudah keluar dari ketentaraan pada 1949. Tapi mereka tetap pejuang," papar purnawirawan TNI AD berpangkat Letnan Jendral itu.

Lebih lanjut, Rais mengingatkan Presiden SBY tentang menyusutnya perhatian generasi muda terhadap sejarah perjuangan bangsa. Padahal sejarah perjuangan kemerdekaan merupakan bagian identitas bangsa dan menjadi pondasi kekuatan sebuah negara.

"Bangsa yang melupakan sejarahnya berarti akan membunuh dirinya sendiri," wantinya.

Peningkatan kesejahteraan anggota dan lunturnya perhatian generasi muda terhadap sejarah bangsa, akan menjadi agenda Kongres LVRI yang berlangsung pada Oktober mendatang.

(lh/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads