"Apa salahnya yang Rp 250 ribu itu ditingkatkan. Beliau menerimanya. Tadi disampaikan gambaran dengan memperhatikan kemampuan negara. Beliau menyanggupi untuk mencari jalan keluar," kata Ketua LVRI, Rais Abin (86), seusai pertemuannya dengan Presiden SBY.
Pertemuan berlangsung sore ini di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, yang menjadi perhatian LVRI adalah kesejahteraan untuk para veteran yang bukan pensiunan TNI dan bukan pula PNS sehingga tidak mendapatkan uang pensiun selain tunjangan dari LVRI.
"Jumlahnya ada sekitar 320 ribu orang dan usianya sudah 80-an tahun. Mereka anggota dari laskar perjuangan 1945 yang sudah keluar dari ketentaraan pada 1949. Tapi mereka tetap pejuang," papar purnawirawan TNI AD berpangkat Letnan Jendral itu.
Lebih lanjut, Rais mengingatkan Presiden SBY tentang menyusutnya perhatian generasi muda terhadap sejarah perjuangan bangsa. Padahal sejarah perjuangan kemerdekaan merupakan bagian identitas bangsa dan menjadi pondasi kekuatan sebuah negara.
"Bangsa yang melupakan sejarahnya berarti akan membunuh dirinya sendiri," wantinya.
Peningkatan kesejahteraan anggota dan lunturnya perhatian generasi muda terhadap sejarah bangsa, akan menjadi agenda Kongres LVRI yang berlangsung pada Oktober mendatang.
(lh/aan)