SBY Ingatkan Gubernur Aceh Harus Siap Dikritik

Jakarta - Sejak pelantikannya sebagai gubernur NAD 2012-1017 pada Juni lalu, Zaini Abdullah baru kali ini menemui Presiden Susilo Bambamg Yudhoyono (SBY). Kepada Zaini, SBY mengingatkan perbedaan posisi di dalam dan luar pemerintahan serta siap menghadapi hujan kritikan.

Pertemuan berlangsung di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (23/7/2012). Gubernur Zaini Abdullah dan rombongan tiba pada sekitar pukul 15.00 WIB.

"Pak Gubernur berbeda sekali bagi seorang yang melihat dari luar dengan di dalam menjalankan tugas-tugas pemerintah. Berbeda sekali," ujar SBY dalam sambutannya.

"Banyak dari luar yang menyatakan harusnya begini, harusnya begitu, mengkritik bahkan menyalahkan. Tapi ketika di dalam mengetahui langsung kompleksitas permasalahan dan harus mencari solusi, mengambil risiko dan menjalankannya," sambung SBY,

Namun sebagai kepala pemerintahan daearah, semua risiko tersebut harus dihadapi. Memimpin berlangsungnya pembangunan sebagaimana mandat dari rakyat harus tetap dijalankan secara teguh baik dalam bidang ekonomi, keamanan, hukum, pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Insya Allah dalam 5 tahun mendatang berhasil dengan baik. Saya yakin dua tugas penting itu bisa dilaksanakan dengan baik. Dengan kebersamaan tidak ada masalah apapun yan tidak bisa kita atasi," papar SBY.

Sebelumnya Presiden SBY menyatakan bahwa secara umum proses Pemilu Kada NAD berlangsung demikratis. Suasana keamanan yang terganggu memang jadi perhatian, tapi kondisi kurang lebih serupa juga berlangsung di daerah lainnya.

"Tentu ada hal-hal, yang katakanlah, tidak sesuai harapan. Tapi secara umum saya harus katakan berjalan baik, tertib dan demokratis," ujar SBY.

Agenda pertemuan, selain memperkenalkan diri secara resmi juga untuk memaparkan program pembangunan Aceh untuk lima tahun ke depan. Baik program yang jadi prioritas berikut dengan hambatan dan tantangannya.

(lh/mad)