Pengamatan detikcom, Senin (23/7/2012), Jamaludin mengenakan seragam pasien warna hijau dan tengah berbaring di ranjang di ruang IGD RSCM, Jakarta Pusat. Ia mengalami luka-luka goresan di tangan dan kaki.
Jamaludin menceritakan insiden maut itu terjadi di Bundaran Hotel Indonesia sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, ia dan rekannya Andry tengah beristirahat usai mengamen di bus kota seharian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba-tiba, lanjut Jamaludin, ada sebuah mobil melaju kencang dari arah jembatan Dukuh Atas.
"Saya perhatikan mobilnya arahnya ke kita. Saya teriak awas...awas. Tetapi karena mobilnya kencang banget, tukang kopi ditabrak sama sepedanya. Kalau kita kena keserempet saja. Saya langsung jatuh. Saya juga nggak tahu kondisi teman saya, Andry," papar Jamaludin.
"Tetapi kira-kira tukang kopi sepertinya meninggalnya di perjalanan di rumah sakit," lanjut pria yang mengamen sejak umur 15 tahun ini.
Jamaludin mengaku tinggal di kawasan Pasar Blora. "Kata dokter, belum boleh pulang. Mudah-mudahan segera bisa pulang," harap Jamaludin. Sedangkan Andry sudah meninggalkan rumah sakit sejak pukul 07.00 WIB.
Pengemudi Mercy warna putih bernopol B 1201 BA itu, Darsan Sutrisna (31), kini ditahan polisi dan akan menjalani tes urine. Dia menjadi tersangka dan dijerat UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya. Polisi menemukan dugaan Darsan mengkonsumsi miras.
(aan/vta)