Konjen RI Los Angeles Dampingi Keluarga WNI Korban Penembakan Film Batman

Jakarta - Keluarga WNI yang menjadi korban penembakan pada pemutaran film perdana 'Batman: The Dark Knight Rises' di Colorado kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit University of Colorado. Mereka juga sudah didampingi oleh Konjen RI Los Angeles, Hadi Martono.

Dalam keterangan pers dari KBRI Washington DC yang diterima detikcom, Senin (23/7/2012), dijelaskan pada hari terjadinya penembakan, Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal, langsung menginstruksikan Konjen RI di Los Angeles, Hadi Martono, untuk berangkat ke Aurora/Denver, negara bagian Colorado, untuk memastikan kondisi keluarga Situmeang yang turut menjadi korban peristiwa tersebut.

Saat ini Hadi Martono beserta seorang staf telah berada di Aurora, Colorado, untuk menemui keluarga Situmeang dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Sedangkan Dubes Dino Patti Djalal, yang saat ini sedang melakukan perjalanan dinas Sydney - American Samoa, telah berbicara melalui telepon dengan Anggiat Situmeang untuk mendengar berita terakhir mengenai kondisi kesehatan keluarganya, serta menanyakan bantuan lain yang mungkin dibutuhkan. Saat ini Anggiat Situmeang dan putranya, Prodeo Et Patria Situmeang, sudah diijinkan keluar dari rumah sakit.

Sementara Rita Situmeang saat ini masih menjalani perawatan di Denver Health Medical Center setelah operasi di lengannya pada hari ini. Seluruh biaya perawatan mereka ditanggung Pemerintah AS. Diaspora Indonesia di wilayah Denver dan sekitarnya juga aktif memberikan uluran tangan sebagai bentuk rasa simpati dan solidaritas mereka kepada korban sesama WNI.

Pemerintah Indonesia mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Pemerintah dan rakyat Amerika Serikat atas tragedi penembakan massal yang biadab di Aurora, Colorado, semoga keluarga para korban yang tewas diberi kekuatan dan ketabahan dan semoga korban yang luka-luka dapat cepat pulih kembali.

Seperti diketahui terjadi penembakan di sebuah bioskop, Cinema 16, di Aurora, Colorado, Jum’at (20/7), dini hari pukul 12.30 waktu setempat. Tragedi ini diberitakan merenggut 12 korban jiwa dan 59 orang luka.

Terdapat tiga warga Indonesia turut menjadi korban luka. Ketiga orang tersebut adalah Anggiat M Situmeang (45 tahun), istrinya, Rita Paulina Situmeang (45), serta putra mereka Prodeo Et Patria Situmeang (15).


(trq/trq)