Parpol Jangan Asal Terima Politisi Kutu Loncat

Parpol Jangan Asal Terima Politisi Kutu Loncat

- detikNews
Senin, 23 Jul 2012 02:55 WIB
Jakarta - Fenomena kader 'kutu loncat' dari parpol satu ke parpol lainnya diprediksi akan meningkat menjelang pemilu 2014. Parpol tujuan politisi kutu loncat seharusnya bisa selektif dan hanya menerima politisi yang bersih.

"Seharusnya diseleksi juga, jangan yang berkasus yang diterima," imbuhnya.

Motif uang kerap disebut menjadi salah satu alasan banyaknya politikus 'kutu loncat'. Langkah Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang memodali calegnya Rp 5-10 miliar disebut memicu banyaknya politisi kutu loncat. Langkah ini kerap dinilai negatif, namun langkah juga disebut memiliki nilai positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya positif, tapi positif dalam arti proses transaksi politiknya. Karena kalau seorang kader membiayai sendiri biaya pencalegan itu sangat mahal," kata Gun Gun saat berbincang dengan detikcom, Minggu (22/7/2012).

Gun Gun mengatakan, dengan dibiayai oleh parpol, maka seorang caleg tak perlu merasa harus balik modal. Sehingga, dia menambahkan, kinerja seorang caleg bisa maksimal.

"Jika logika ekonomi berjalan, jabatan akan jadi prioritas. Oleh karena itu terjadilah korupsi politik karena sudah mengeluarkan cost, dan cost politik itu harus diganti," paparnya.

(trq/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads