Wa Ode mengaku sering dihampiri Haris Surahman. Haris dalam dakwaan Wa Ode ikut mengurus alokasi dana penyesuaian infrastruktur daerah (DPID).
"Haris pernah ngatakan 'ayo Bu main anggaran. Saya biasa main anggaran dengan Pak Irgan untuk kesehatan'. Haris bilang ke saya, Anda banggar? Iya banggar, saya (Haris) biasanya main anggaran dengan Pak Irgan," tutur Wa Ode menirukan perkataan Haris saat berupaya mendekati dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, akhirnya Haris memilih Wa Ode Nurhayati untuk membantu meloloskan alokasi DPID tahun anggaran 2011.
"Waktu itu (Haris) pertama bilang Pak Irgan PPP. Dia (Haris) bilang ini sakti bos," kata Fahd saat bersaksi untuk terdakwa Wa Ode di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Tapi Haris langsung menawarkan nama Wa Ode untuk membantu Fahd mengurus alokasi DPID di Kabupaten Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Bener Meriah.
"Oh ternyata (Irgan) slotnya sudah penuh, kita ganti orang lagi (Wa Ode),ini lebih sakti bos," tutur Fahd menirukan perkataan Haris saat berkomunikasi dengan dirinya.
Fahd mengaku ditawarkan Haris untuk mengurus alokasi DPID sebelum Oktober 2010. "Bos ada barang nih ente mau nggak," tiru Fahd mengutip tawaran Haris.
Barang yang dimaksud Fahd adalah DPID. Fahd kemudian menghubungi 3 bupati dari kabupaten yang ingin dimasukkan sebagai penerima DPID. Selain Irgan, nama Tamsil Linrung dan Mirwan Amir juga disebut dalam sidang hari ini.
"Kalau untuk Aceh Besar dan Bener Meriah yang urus orang Demokrat Mirwan Amir. Kalau untuk Pidie Jaya yang urus PKS, Tamsil Linrung," kata Fahd. Hal ini diketahui Fahd dari Kadis Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bener Meriah, Armaida.
(fdn/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini