Lembaga Survei yang Sering Salah Jangan Dipercaya Lagi

Lembaga Survei yang Sering Salah Jangan Dipercaya Lagi

- detikNews
Selasa, 17 Jul 2012 12:48 WIB
Jakarta - Hasil mengejutkan yang diraih pasangan Jokowi-Ahok dalam Pilgub DKI 2012 tak urung membuat hasil survei beberapa lembaga survei salah. Hasil ini dinilai memperburuk citra lembaga survei. Masyarakat diminta jangan percaya lagi dengan lembaga survei yang kerap salah.

"Jadi masyarakat sebaiknya mencatat mana lembaga survei yang sering salah. Setelah itu lembaga survei yang sering salah jangan dipercaya lagi," kata peneliti Pride Indonesia, Agus Herta Sumarto.

Hal itu disampaikannya dalam diskusi Survei Pemilukada DKI Jakarta "Survei Ilmiah Atau Dagang???" di Wisma Kodel, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (17/7/2012). Diskusi tersebut juga dihadiri oleh cawagub Didik J Rachbini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pemungutan suara pilgub DKI 2012 berlangsung, sejumlah lembaga survei memang menempatkan calon incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) menjadi pemenang pilgub. Berdasarkan data yang ada di Pride Indonesia, tercatat ada empat lembaga survei yang memprediksikan kemenangan pasangan nomor urut 1 itu.

Lembaga survei yang memprediksi kemenangan Foke-Nara yaitu Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Cyrus Network, PUSKAPTIS, dan MEDIAN. Selain keempat lembaga itu, terdapat dua lembaga survei yang memiliki hasil berbeda yaitu SSSG yang memprediksi kemenangan Jokowi-Ahok serta UNAS dan Madani Institute yang memprediksi kemenangan Hidayat-Didik. Sedangkan Pride Indonesia sendiri tidak melakkan survei pilgub DKI.

Melihat hal tersebut, Agus meminta agar masyarakat berhati-hati dalam menerima hasil survei. Menurutnya, banyak hasil survei yang merupakan pesanan.

"Banyak sebenarnya dari segi metode ilmiah sudah sangat paham, namun cenderung ada sesuatu yang lain di balik (hasil survei) itu. Mungkin ada pesanan," ujarnya.

"Yang kasihan adalah lembaga survei yang benar," tambahnya.

Oleh karenanya, Agus menilai perlu ada aturan terkait pengadaan survei. "Kami mendesak Komisi II DPR untuk membuat UU mengenai survei," imbuhnya.

(trq/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads