Keputusan ini diambil setelah Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah menyampaikan hasil hisab untuk penentuan awal Ramadhan dan awal Syawal 1433 H sebagai pedoman bagi warga Al-Irsyad Al-Islamiyyah pada khususnya dan umat Islam pada umumnya.
Adapun hasil hisab sebagai berikut, sesuai dengan rilis yang diterima detikcom, Senin (9/7/2012):
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ijtima’ pada hari Kamis, 19 Juli 2012 pukul 11.24 WIB, tinggi hilal (penampakan bulan, red) pada saat matahari ghurub (terbenam, red) hari Kamis 19 Juli 2012 yaitu:+01o51’59”. Lama hilal di atas ufuk 8 menit. Besarnya hilal +00o00’04”. Deklinasi Matahari +20o43’20” dan deklinasi Hilal +15o54’31”. Hilal miring ke Selatan. Azimuth Matahari +290o44’37” dan Azimuth Hilal +286o13’31”. Elongasi +04o19’08”.
Berdasarkan kriteria Imkanur Rukyah, maka hilal tidak bisa dilihat sehingga bulan Sya’ban 1433 H akan diistikmalkan (dibulatkan, red). Dengan demikian maka tanggal 1 Ramadhan 1433 H jatuh pada hari Sabtu 21 Juli 2012 M
2. Awal Syawal tahun 1433 H
Ijtima’ pada hari Jumat, 17 Agustus 2012 M pukul 22.54 WIB. Tinggi Hilal pada saat matahari ghurub hari Sabtu1 8 Agustus 2012 ialah+07o32’01”. Lama Hilal di atas ufuk 31 menit. Besarnya Hilal +00o00’18” Deklinasi Matahari +12o53’05” dan deklinasi Hilal +04o42’36”. Azimuth Matahari +282o51’31”. Hilal +275o36’27”. Elongasi +11o08’31”
Berdasarkan kriteria Imkanur Rukyah, maka hilal bisa dilihat. Dengan demikian maka Tanggal 01 Syawal 1433 H jatuh pada hari Ahad tanggal 19 Agustus 2012 M.
Meski begitu, Al Irsyad Al-Islamiyyah juga tetap menunggu keputusan pemerintah. Hasil pemantauan ini sebagai pedoman sementara.
"Hasil hisab tersebut di atas sebagai pedoman sementara, ada pun kepastian penetapanya, Pimpinan Pusat mengimbau untuk tetap menunggu hasil Sidang itsbat Pemerintah RI yang pada waktunya akan diumumkan oleh Menteri Agama RI," tutur Ketua Umum Al Irsyad KH. Abdullah Djaidi.
(mad/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini