Golkar: Deklarasi Capres untuk Tingkatkan Personality Quality Ical

Golkar: Deklarasi Capres untuk Tingkatkan Personality Quality Ical

- detikNews
Senin, 09 Jul 2012 00:10 WIB
foto: detikcom
Jakarta - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dinilai lemah dalam kualitas personal. Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono menuturkan deklarasi pencapresan Ical memang diarahkan untuk meningkatkan kualitas personal Ical menuju Pilpres 2014.

"Menurut saya dengan adanya deklarasi ini, jauh-jauh hari sudah ada info ini banyak gunanya. Ini kan Pilpresnya kan bukan bulan depan, dua tahun lagi, ini menjadi pemicu dalam 2 tahun lagi supaya personality quality Pak Ical ditingkatkan," kata Agung kepada detikcom, Senin (9/7/2012).

Menurut Agung, deklarasi pencapresan Ical memang disiapkan awal. Agar ada banyak waktu untuk meyakinkan masyarakat soal sosok Ical.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau deklarasinya tinggal tiga bulan lagi, hanya ada waktu sempit untuk memperbaiki," kata Agung.

Kalau kemudian hasil survei saat ini menyatakan bahwa capres yang diusung saat ini belum meyakinkan publik, maka menjadi PR besar bagi Golkar. Namun Golkar menghadapinya dengan santai.

"Kami tidak menanggapinya dengan panik atau negatif atau marah-marah kita terima dengan ikhlas. Lalu ini kalau gitu ada kelemahan justru kita punya waktu untuk memperbaiki," pungkasnya.

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai apa saja tantangan bagi para calon presiden yang akan bertarung di 2014 mendatang. Hasil survei itu menunjukkan banyak tokoh populer yang ternyata tidak disukai oleh masyarakat Indonesia.

SMRC melakukan survey pada 20-30 Juni 2012. Metode yang digunkan adalah dengan cara wawancara yang dilakukan secara random dengan margin of error sebesar 3 persen. Jumlah responden yang dilibatkan adalah 1.230 responden dengan komposisi pria dan wanita. Usia responden adalah WNI dari 33 provinsi berusia 17 tahun ke atas, dan/atau belum berumur 17 tahun namun sudah menikah.

"Hasil temuan kami ada beberapa tokoh nasional yang dikenal cukup luas seperti Megawati, Prabowo, Aburizal Bakrie, Sultan Hamengku Buwono X, Anas Urbaningrum dan Hatta Rajasa," ujar CEO SMRC, Grace Natali, di Hotel Foor Seasons, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu, (8/7/2012).

Grace menambahkan dari tokoh-tokoh populer tersebut, tingkat akseptabiitas (kesukaan) publik terhadap tokoh-tokoh tersebut tidak setinggi dengan popularitas mereka. Hal ini disebabkan karena banyak tokoh nasional yang dikenal dinilai kurang memenuhi kriteria kualitas nasional. "Aburizal dinilai sebagai calon presiden yang dalam persepsi pemilih dinilai hampir lemah di semua kualitas personal. Megawati juga cukup populer tetapi dianggap lemah dalam kompetensi dan ketegasan. Sementara untuk Prabowo dinilai lemah dalam integritas dan empati dibanding Megawati," tutur Grace.

Dengan masih banyaknya kelemahan dari para tokoh nasional yang ada, membuat 60 persen masyarakat Indonesia belum menentukan pilihannya. Di antara nama tersebut, apabila pemilihan presiden dilakukan hari ini maka Prabowo akan menjadi pemenang.

(van/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads