"Kanselir Jerman dijadwalkan juga mengunjungi gereja Immanuel dan masjid Istiqlal," ujar Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, Sabtu (7/7/2012).
Di dalam kunjungan balasannya terhadap lawatan Presiden SBY ke Jerman pada 2009, Kanselir Angel Merkel akan didampingi antara lain oleh State Secretary for Economic Affairs, anggota parlemen dan perwakilan kalangan pengusaha utama Jerman. Mereka akan berada di Indonesia pada 10-11 Juli 2012.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kesempatan kunjungan Kanselir Merkel ini, akan dicanangkan Deklarasi Kemitraan Komprehensif Indonesia-Jerman. Ini menandai hubungan ke depan yang visioner, bersifat komprehensif dengan mengacu pada bidang-bidang kerjasama yang menjadi prioritas bersama,โ papar Faiz.
Pertemuan SBY-Merkel, membahas isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama. Di antaranya adalah penanggulangan cepat krisis ekonomi Eropa agar tidak semakin parah dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi negara-negara lainnya.
"Agenda lainnya bertemu dengan Ketua Mahkamah Konstitusi dan menghadiri pertemuan bisnis dengan pengusaha Indonesia-Jerman," sambung Faiz.
Presiden Ceko ke Yogyakarta
Sedangkan sehari sebelum menerima Kanselir Merkel, Presiden SBY (9/7) akan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Ceko, Vaclav Klaus yang didampingi Ibu Negara, Ceko Livia Klausova. Turut ikut dalam kunjungan ini adalah Menteri Lingkungan Hidup Republik Ceko dan 17 orang wakil dari komunitas bisnis Ceko.
Presiden Ceko beserta rombongan dijadwalkan tiba di Yogyakarta pada 8 Juli 2012. Di sana Presiden Ceko mengadakan business luncheon dengan kalangan bisnis, kunjungan ke Candi Prambanan, Candi Borobudur dan Keraton Yogyakarta. Sore harinya terbang ke Jakarta.
Selama dua hari di Indonesia, Presiden Klaus dijadwalkan untuk menghadiri Czech-Indonesia Business Forum di Jakarta, dilanjutkan dengan roundtable discussion dan book presentation di Freedom Institute.
โKunjungan Y.M. Vaclac Klaus ini merupakan yang pertama kali oleh seorang Kepala Negara Ceko ke Indonesia sejak dibukanya hubungan diplomatik dua negara pada 1993. Momentum kunjungan bersejarah tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan dan kerjasama ke depan, sekaligus mengindentifikasi peluang-peluang kerjasama baru," ujar Faiz.
(lh/lh)