Direktur Program Imparsial, Al Araf, menyebut pembelian tank Leopard tersebut sebagai kebijakan yang gegabah.
"Taruhlah tank itu ditempatkan di Jawa yang sudah berkembang infrastrukturnya, tapi apakah bisa? Truk Fuso yang tiap hari melintas saja bikin jalanan hancur, apalagi tank seberat 60 ton ini. Jadi ini rencana gegabah," kata Al Araf dalam jumpa pers di Kantor Imparsial, Jl Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta, Kamis (5/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alasannya karena kita negara kepulauan, mungkin Malaysia dan Singapura akan lebih memikirkan kita jika kita punya kapal selam yang lebih banyak," jelas Al Araf.
"Akan lebih baik membeli tank ringan atau sedang, karena ini untuk dikembangkan industri militer kita. Terlebih keinginan PT Pindad yang ingin mengembangkan tank kelas ringan," tuturnya.
(rvk/rmd)











































