Ada juga patung 'Selamat Datang' di Bundaran HI, patung 'Dirgantara' di Pancoran, atau patung 'Pahlawan' yang kerap disebut patung 'Pak Tani' di Jakarta Pusat. Berikut sekelumit ikon warisan Soekarno tersebut.
1. Istiqlal
|
Keterlibatan Soekarno dalam proyek pembangunan masjid ini dimulai pada 1953. Soekarno yang mendapat pelaporan soal rencana pembangunan masjid menyambut baik. Bahkan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Soekarno selaku kepala negara pun ikut Yayasan Istiqlal membantu dalam menentukan lokasi tempat Masjid Istiqlal di lokasinya sekarang.
2. Monas
|
Namun di tengah jalan, ketika proyek digelar, arsitek pembangunan berpindah pada Raden Mas Soedarsono yang menyelesaikannya hingga menjadi Tugu Monas seperti yang dapat kita saksikan saat ini.
Monas merupakan monumen setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu setinggi 17 meter dengan diameter 6 meter. Total beratnya mencapai 14,5 ton. Yang menarik juga lidah api itu dilapisi emas seberat 45 kilogram.Β
3. Gelora Bung Karno Senayan
|
Saat itu, selain sarana olahraga, Bung Karno juga ingin kawasan itu menjadi paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul. Yang menarik, ciri khas stadion yang mampu menampung 100 ribu orang ini adalah atap yang disebut oleh Bung Karno sebagai 'Temu Gelang', yaitu sebuah atap konstruksi baja besar yang membentuk cincin raksasa dan melindungi para penonton dari panas dan hujan.
4. Patung 'Selamat Datang' di Bundaran HI
|
Selain menyambut atlet Asian Games, patung ini juga menyambut para pendatang yang tiba di Jakarta. Patung ini menghadap ke arah utara yang merupakan pusat bisnis, perdagangan dan pendatang dari pelabuhan waktu itu. Hingga kini, kawasan Bundaran HI menjadi salah satu ikon kebanggaan Ibukota
5. Patung Dirgantara di Pancoran
|
Patung setinggi 27 meter dengan berat 11 ton itu terbuat dari bahan perunggu. Dalam berbagai literatur disebutkan, patung ini menggambarkan manusia angkasa yang menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa.
6. Patung Pak Tani
|
Patung ini berkisah tentang seorang laki-laki bercaping yang menyandang senjata. Laki-laki ini meminta restu kepada perempuan di sisinya karena akan maju ke medan perang.
Patung perunggu ini dibuat di Rusia dan dibawa ke Indonesia menggunakan kapal laut. Patung tersebut merupakan karya seniman Rusia bernama Matvei Manizer dan anaknya Otto Manizer. Nama aslinya Patung Pahlawan. Disebut patung Pak Tani karena caping yang dikenakan oleh patung laki-laki itu.
Halaman 2 dari 7
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini