Aktivis di Solo Kampaye Internet Sehat untuk Anak

Aktivis di Solo Kampaye Internet Sehat untuk Anak

- detikNews
Minggu, 01 Jul 2012 16:15 WIB
Solo, - Belasan mahasiswa dan aktivis peduli anak di Solo melakukan aksi seruan internet sehat untuk anak-anak. Seiring liburan sekolah, para aktivis tersebut mengimbau orangtua untuk melakukan pembatasaan waktu hingga mendampingi anak-anak mengakses internet baik di rumah maupun di warung-warung internet.

Kampanye internet sehat dilakukan dengan bejalan kaki di Jl Slamet Riyadi, Solo, tepatnya dari depan rumah dinas Walikota Surakarta hingga perempatan Ngarsopuro, Minggu (1/7/2012). Peserta aksi berasal dari Yayasan Sahabat Kapas, Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sukoharjo dan Komunitas Mahasiswa Peduli Anak Sukoharjo (KOMPAS).

Koordinator Yayasan Sahabat Kapas, Dian Sasmita, memperingatkan fenomena sosial yang memprihatinkan seiring kegemaran anak-anak pada game online di warung-warung internet yang semakin merebak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, anak-anak usia 7 hingga 18 tahun sangat rentan terinfiltrasi dampak internet. Berdasarkan pantauannya, dalam 6 bulan terakhir di Solo terdapat 7 kasus pencurian yang dilakukan oleh anak-anak untuk memenuhi kebutuhan bermain di warnet atau persewaan playstation.

Dian juga mengutarakan dampak buruk dalam pergaulan sosial pada anak-anak yang tenggelam di dunia online. Anak-anak pecandu games online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Perilaku agresif dan dorongan berbuat kenakalan juga banyak terpengaruhi dari yang mereka lihat dan mainkan di game online. Mereka juga akan mengalami penurunan konsentrasi dalam belajar dan sering membolos.

Sedangkan dampaknya bagi kesehatan anak pecandu game online juga sangat membahayakan. Paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak. Kesehatan jantung menurun akibat berjam-jam duduk untuk bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan bermain. Berat badan menurun atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga.

"Penggunaan internet pada anak-anak tidak sepenuhnya berdampak buruk. Anak-anak juga harus mengenal dunia internet secara proporsional. Peran orang tua sangat vital untuk mendampingi anak-anak memanfaatkan kecanggihan teknologi dan internet dalam hal yang positif. Pembatasaan waktu hingga mendampingi anak-anak ketika online sangat membantu selamatkan generasi bangsa," ujar Dian.

(mbr/ahy)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads