"Pak Ical jauh-jauh hari mengingatkan ini agar tidak terjadi lagi (kekalahan)," ujar Wasekjen Golkar Tantowi Yahya saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/6/2012).
Sanksi bagi kader pembelot itu ditegaskan Ical dalam pembukaan Rapimnas. Tantowi mengatakan Golkar belajar dari kegagalan di dua pemilu sebelumnya. Pada pemilu 2004, Golkar gagal menjadikan capresnya menjadi presiden. Hal itu terulang lagi di pemilu 2009 dimana Golkar juga kalah dalam pemilu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tantowi menjelaskan apa yang disampaikan oleh Ical mengenai sanksi kader membelot tertera dalam peraturan organisasi Partai Golkar. Tantowi membantah jika dikatakan ada perpecahan di internal Golkar terkait dukungan untuk memuluskan Ical sebagai capres 2014.
"Perbedaan-perbedaan dalam setiap partai pasti ada, termasuk di PG. Tugas kita sekarang adalah membangun soliditas dan itu terpampang dengan indah selama rapimnas ini," imbuhnya.
Mengenai sanksi apa saja dan kategori apa yang dianggap membelot hal itu akan dibahas dalam rapimnas siang ini. Aturan sanksi di rapimnas tersebut adalah produk dari rapimnas II tahun lalu, dan akan disempurnakan di rapimnas ini.
"Selain itu juga membahas pokok-pokok program capres, strategi pemenangan capres, dan mekanisme penetapan kriteria cawapres," tutupnya.
Meski Rapimnas III solid memutuskan Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, rupanya Partai Golkar juga tetap menyiapkan sanksi bagi kader yang membelot dari keputusan tersebut. Sanksi ini akan dibahas dalam Rapimnas III Golkar hari ini.
"Besok dalam sidang komisi akan dibahas mengenai sanksi. Sanksi itulah yang akan mengikat semua kader partai," kata Ical usai menyampaikan pidato dalam Rapimnas di Hotel Aston, Bogor, Jumat (29/6/2012) malam.
(mpr/ndr)