Di gedung berlantai sembilan itu, ada tujuh lantai yang digunakan untuk perkantoran dan sisanya untuk basement parkir. Gedung berdiri megah di Jl MT Haryono Kavling 37-38, Pancoran, Jakarta Selatan.
"Total pembiayan gedung menghabiskan Rp 109 miliar. Dana tersebut didapatkan dari PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak)," kata Kepala Korlantas Polri, Irjen Pudji Hartanto, usai peresmian gedung, Jumat (29/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka tidak terlihat menggunakan sepatu laras panjang ataupun sepatu vantopel laiknya seorang polisi yang tengah bertugas.
"Di ruang ini (ruang operator) harus steril, sepatu, sandal yang dari luar gedung tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Ruangan dan juga alat-alat yang ada harus terjaga dari debu," papar Pudji.
Pilihan lain selan menggunakan sandal atau sepatu 'steril', siapapun yang memasuki ruang tersebut harus melepaskan alas kakinya.
Di dalam ruang operator tersebut terdapat 30 monitor pengawas serta satu layar besar bak layar bioskop yang memantau beberapa situasi lalu lintas di Indonesia. 30 monitor tersebut terhubung dengan 400 CCTV (Closed Circuit Televison) yang ditempatkan di ruas jalan raya yang ada di 10 provinsi.
"Saat ini 10 kota besar dulu" jelas Pudji.
Selain itu, Pudji menambahkan, bila sebelumnya pihaknya hanya mengandalkan CCTV statis untuk memantau arus lalu lintas di seluruh Indonesia, saat ini Korlantas Polri melengkapi anggotanya yang bertugas mengatur jalan raya dengan CCTV yang mampu dibawa kemana-mana atau digendong dan terhubung langsung dengan monitor pengawasan yang ada di NTMC.
"Sehingga ruas jalan terus terpantau update," jelasnya.
Ke depan, lanjut Pudji, Gedung NTMC tidak hanya digunakan untuk keperluan lalu lintas. Namun dapat lebih bersinergi dengan instansi terkait seperti, Bea Cukai, Jasa Marga, dan Perhubungan.
(ahy/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini