Pasca Kasus Pemukulan, Eks Gubernur Aceh 'Hijrah' ke Malaysia

Pasca Kasus Pemukulan, Eks Gubernur Aceh 'Hijrah' ke Malaysia

- detikNews
Jumat, 29 Jun 2012 18:19 WIB
Irwandi Yusuf
Jakarta - Usai menghadiri pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang baru beberapa waktu yang lalu, mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf dikeroyok sejumlah orang. Dia mengeluhkan Polda Aceh yang menyatakan kasus pemukulan terhadap dirinya selesai sampai di penangkapan seorang pelaku berinisial M.

Entah bagaimana, mantan Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001 menyebutkan dirinya untuk sementara waktu hijrah ke Negeri Jiran, Malaysia. Pernyataan tersebut disampaikan Irwandi dalam pesan singkat blackberry messenger, Jumat (29/6/2012). Pesan tersebut merupakan pesan penutup dari pesan yang dilayangkannya kepada Kapolri dengan turut penerima pesan yaitu Presiden SBY, Menkopolhukam, Mendagri, KaBIN, dan KaBAIS.

"Terpaksa hijrah sementara ke Malaysia," tulis Irwandi menutup pesan yang ditulisnya tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pesannya itu, Irwandi menyampaikan kekecewaannya terhadap Kapoda Aceh Irjen Iskandar Hasan yang memberikan keterangan pers hari ini, bila pemukulan terhadap dirinya selesai setelah ditangkapnya M yang kini sudah menjadi tersangka. Terlebih lagi Kapolda menyampaikan bila pelaku merupakan masyarakat biasa padahal dalam wawancara sebelumnya Irwandi jelas mengetahui pelaku dan mengenalnya.

"Yang ditangkap baru satu orang, sedangkan yang mukul banyak. Ada yang saya kenal ada yang tidak. Banyak pula yang berseragam Satgas PA. Yang ditangkap itu orangnya saya kenal karena pernah setahun bersama saya sebelum akhirnya bergabung ke PA," kata Irwandi dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (29/6).

Saat dikonfirmasi mengenai maksud hijrahnya ke Malaysia terkait pemukulan, Irwandi tidak menjawab pesan yang dikirim detikcom.

Sementara itu, Kapoda Aceh, Irjen Iskandar Hasan, saat dikonfirmasi soal tudingan Irwandi yang menyebut dirinya berpihak ke salah satu partai politik di Aceh, pun tidak menjawab pesan yang dikirimkan detikcom.

Kadiv Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution mengatakan bila polisi masih terus mendalami kasus pemukulan yang dilakukan M terhadap Irwandi. "Dari penyidikan M nantinya penyidik akan mengembangkan kepada pelaku pemukulan lainnya," jelas Saud usai Shalat Jumat di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Berikut isi lengkap surat Irwandi kepada Kapolri:

Dari: Irwandi Yusuf

Kpd Yth. Bpk Kapolri
Cc kpd yth:
Bpk. Pres. SBY
Bpk. Menkopolhukam
Bpk. Mendagri
Bpk. Ka. BIN
Bpk. Ka. BAIS
Pers.

Dengan hormat disampaikan bahwa Kapolda Aceh telah membuat pernyataan pers yang intinya bahwa kasus pemukulan terhadap saya dinyatakan selesai dengan tertangkapnya salah seorang pelaku dan menurut kapolda pelaku itu masyarakat biasa. Hal ini tidak bisa diterima karena sangat bertentangan dengan fakta yang ada dan diketahui umum bahwa pelaku lebih dari satu orang, bahwa pelaku-pelaku ada yang berseragam satgas PA, dan bahwa saya mengenali sebagian dari pelaku, termasuk yang telah ditangkap, yaitu orang-orang PA. Saudara Iskandar Hasan sudah lama tidak netral dan tidak bisa menegakkan hukum kalau sudah menyangkut dengan PA sejak dari awal proses pilkada. Banyak sekali laporan kasus kekerasan terhadap tim kontestan lain, terutama tim saya, tidak diproses oleh polisi walaupun sudah cukup saksi dan barang bukti, sehingga aparat kepolisian di lapangan merasa rikuh. Disatu sisi adanya keinginan untuk menegakkan hukum secara konsekuen, namun di sisi lain sinyal dari atasan berbeda. Bahkan juga terhadap pengungkapan kasus penembakan yang mengambil korban tewas 11 orang dan puluhan luka-luka serta upaya-upaya pembunuhan gagal terhadap saya yang sedang ditangani oleh Densus88 Mabes Polri juga dihalang-halanginya. Barang bukti 3 unit mobil berbalut atribut PA yang disita dari tangan anggota PA sebagai tersangka pembunuh juga diperintahkan oleh Iskandar Hasan agar atribut PA itu dicopot dari mobil. Bapak dapat bertanya tentang hal ini kepada tim densus88 yg menangani kasus tsb. Jelas sekali Iskandar Hasan telah melakukan pembohongan publik dan membohongi Bapak sebagai atasannya. Demikian
 tks. Wsl.

Irwandi Yusuf
(Terpaksa hijrah sementara ke Malaysia).

(ahy/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads