Empat korban itu teridentifikasi atas nama Supardi (62), Sugiono (42), Karel (45), dan Noce Mairuhu (62). Mereka ditemukan di dasar laut, tak jauh dari lokasi tenggelamnya KM Anugerah Pasifik Jaya.
Komandan Pangkalan TNI AL Kolonel Laut Yoos Suroso menduga kabut tebal yang menjadi penyebab tabrakan dua kapal kargo tersebut. Kabut tersebut membuat jarak pandang terbatas, sehingga fungsi alat navigasi masing-masing kapal kargo tidak terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan itu dikuatkan keterangan salah satu ABK KM Anugerah Pasifik Jaya yang selamat, Suwarna. Ia memastikan alat navigasi kapal yang digunakan berfungsi dengan baik saat insiden tabrakan kapal.
"Kalau lampu mati, alarm bunyi di anjungan. Semua berfungis," ungkapnya.
Dua kapal kargo, KM Mutia Lajoni dan KM Anugerah Pasifik Jaya tabrakan di perairan Tiworo, Kabupaten Muna pada pukul 20.10 Minggu (24/6/2012) lalu. KM Anugerah Pasifik Jaya tenggelam. 13 ABK kapal ini iku tenggelam, 7 orang selamat dan 6 orang hilang.
Saat ini, KM Mutia Lajoni untuk sementara ditahan pihak Lanal Kendari di sekitar pelabuhan Torobulu, kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
(try/try)