Perseteruan kedua orang tua ini dimulai sejak 2011. Saat itu, Gatenio mengancam membakar diri bersama empat anak jika dideportasi ke AS. Gatenio lega tak dideportasi setelah mendapat bantuan dari Menkumham Patrialis Akbar.
Namun, kisahnya kembali pilu setelah mantan istrinya membawa kabur empat anaknya ke Jakarta pada 28 Februari 2012. Saat itu, Gattenio ditahan di Polda Metro Jaya atas tuduhan cyber crime setelah mengancam istrinya via internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah bebas, Gattenio mendapatkan kabar anak-anaknya ditempatkan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur. Tempat yang tak layak bagi anak-anaknya. Bahkan Komnas Perlindungan Anak pun menilai, anak-anak tersebut lebih pantas berkumpul dengan Gattenio di Bali.
Hanya saja, Gattenio kian sedih setelah mendengar 'kicauan' anaknya di twitter yang mengaku tak betah berada di penampungan.
"Anak saya yang paling besar, Indigo menyatakan lewat twitter ingin segera pulang. Indigo bilang mau pulang ke Bali untuk bertemu bapaknya dan ingin kembali ke sekolah. Dia juga bilang sudah putus asa dan bilang benci berada di Jakarta," kata Gattenio di rumahnya di Kuta, Selasa (26/2/2012).
Gattenio kini meminta bantuan Komisi III DPR RI untuk mempertemukan dirinya dengan anak-anaknya.
"Saya mohon kepada bapak I Gede Pasek Suardika, sebagai Ketua Komisi III DPR-RI yang membawahi urusan hukum. Saya mohon agar saya bisa dibantu bisa berkumpul kembali dengan ke empat anak saya. Saya sudah tidak tahu harus kemana lagi untuk mendapat keadilan di negeri ini, saya hanya inginkan keadilan, demi masa depan anak anak saya," ujar Gattenio.
(gds/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini