"Ini kan dampak dari sistem pendidikan kita yang mengejar target," kata Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, saat dihubungi detikcom, Selasa (26/6/2012).
Bukan hanya itu, diskriminasi sistem pendidikan yang berlangsung saat ini, seperti pemberian beasiswa kepada siswa pintar dan bagi yang kurang berprestasi tidak diberikan beasiswa, diduga turut menjadi pemicu stres yang dialami pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah harus membantu pendidikan rakyat miskin bukan karena dia siswa yang pintar, tapi karena mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang baik," terangnya.
Sebelumnya, seorang siswi kelas 1 SMK di Jakarta Timur ditemukan tewas gantung diri di lantai dua kediamannya. Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena prestasinya di sekolah menurun.
"Menurut cerita teman-temannya, dia (korban) ditegur guru sekolah karena prestasinya menurun. Padahal sebelumnya dia murid berprestasi. Dia malu soalnya anaknya pendiam," kata ibunda pelajar itu, Jaroh, saat ditemui wartawan di Polsek Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (25/6/2012).
Kapolsek Kramatjati, Kompol Imran Gultom, saat dikonfirmasi menyatakan korban murni bunuh diri. Namun motif aksi nekat tersebut masih dalam penyelidikan.
"Berdasarkan keterangan orang tua dan teman-temannya, tidak ada bentuk penganiayaan, itu motifnya bunuh diri murni," kata Imran.
(ahy/vit)