Soal kisah tentang WC umum ini, dialami Tita (28). Ibu satu anak yang tinggal di Depok ini biasanya naik TransJakarta dari kawasan Ragunan, Jaksel. Nah, yang cukup risau kala dia ingin buang air kecil. Walau kadang bisa diatasi ketika tiba di kantornya, namun menahan pipis cukup mengganggu kalau sedang menunggu bus TransJ di haltenya.
"Ya, kadang kita mesti nahan pipis," terang Tita saat berbincang, Selasa (26/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita berkunjung ke negara lain, misal Hong Kong atau Shenzhen, itu WC umum mudah ya," imbuh Tita.
Cerita soal minimnya WC umum juga datang dari Dhani (27). Perempuan yang baru menikah ini bahkan pernah masuk ke sebuah hotel di kawasan Thamrin, Jakarta, hanya untuk menumpang buang air kecil.
Yang dia tahu, WC umum itu ada di Monas, tapi baginya, lebih nyaman untuk menumpang buang air kecil ke gedung perkantoran di Jakarta atau di hotel.
"Yang utama kan WC-nya bersih," tutur Dhani.
Walau tidak berharap banyak soal WC umum, Dhani menyatakan tidak ada salahnya bila di Jakarta dibangun tempat-tempat WC umum yang layak.
"Ya walau bisa numpang di mal, tapi kan baiknya ada WC umum," jelas perempuan yang bekerja sebagai event organizer ini.
Soal WC umum ini, memang jadi kisah tersendiri di Ibukota. Pernah kita dengar ada seorang ibu yang sampai buang air besar di celana kala menumpang TransJ. Tentu pengalaman tidak mengenakkan itu jangan sampai terjadi lagi. Anda juga punya pengalaman soal WC umum?
(ndr/vta)