"Memang kenyataan seperti itu. Ini pemerintahan tidak berjalan untuk mencapai kemerdekaan yang mensejahterakan rakyat dan melindungi rakyat," ujar pengamat politik Universitas Indonesia, Iberamsjah, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (21/6/2012).
Iberamsjah menyebutkan kegagalan tersebut terlihat dalam kurangnya pemenuhan kesejahteraan rakyat dan terdapatnya banyak pengangguran, serta sektor perekonomian yang banyak dikuasi asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iberamsjah menyarankan agar tidak terperosok dalam tangga indeks negara gagal yang lebih jauh, maka pemerintah harus bekerja semaksimal mungkin dengan mengambil beberapa langkah seperti pada program pendidikan murah.
Khusus untuk kepala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Iberamsjah memberi nilai buruk pada SBY. Menurutnya, SBY belum memiliki rekam jejak keberhasilan dalam memimpin negara besar.
"Kebijakan dan perhatiannya terpecah karena memperhatikan dua badan dan itu kesalahan yang paling besar. Apalagi kemelut Demokrat menyita perhatian," ujarnya.
(fiq/vit)