"Kalau itu tidak dilakukan polri akan dirugikan oleh tindakan para prajuritnya. Saya kecewa betul," kritik Wakil Ketua DPR bidang Polkam, Priyo Budi Santoso, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Apa yang disampaikan Priyo ini terkait keluhan seorang warga Lita Stephanie seperti dalam kicauan twitter pada Selasa (19/6). Lita, tentu merupakan gambaran suara publik. Apalagi, dari apa yang disampaikan Lita, polisi terkesan mengintimidasi dan menuding soal narkoba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semboyan polisi adalah melindungi dan melayani. Apa yang terjadi bila razia yang dilakukan dengan maksud baik justru malah menakut-nakuti masyarakat.
"Polri yang punya banyak prestasi soal pemberantasan teroris dan narkoba kami apresiasi, tapi saya kecewa karena terlukai oleh perlakuan-perlakuan beberapa oknum yang sangat merugikan Polri. Yang bersangkutan harus bertindak kalau Polri memang menjaga wibawanya. Jangan jangan ini hanya merupakan puncak gunung es dari berbagai perlakuan buruk oknum polisi di lapangan," nilainya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya meminta masyarakat tak sungkan melapor bila ada yang merasa dijebak terkait kasus narkoba. Yang penting, catat nama petugasnya dan kesatuannya. Kemudian, laporkan saja ke Propam Polda Metro.
"Kalau ada seperti itu, lapor ke Propam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (19/6).
Kasus jebakan narkoba itu tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Adalah Sherlita Stephanie atau Lita yang melintas di kawasan Jalan Bangka sekitar pukul 01.30 WIB dini hari tadi. Dia mengaku sejumlah petugas menghentikan kendaraannya.
Entah bagaimana, dia tiba-tiba dituding memiliki obat-obatan yang disebut sebagai narkoba. Padahal dia bukan pemakai. Lita, bersama temannya baru pulang dari Kemang menuju kawasan Tebet dan melintas di daerah Bangka. Hampir 1 jam dia mengalami intimidasi, hingga akhirnya adiknya datang. Adiknya dengan terpaksa menyebut nama kenalannya di kepolisian. Hingga kemudian polisi melepaskan dia dan temannya.
(van/ndr)