Konflik 8 Tahun Berakhir, Tedjowulan Masuk Keraton Surakarta

Konflik 8 Tahun Berakhir, Tedjowulan Masuk Keraton Surakarta

- detikNews
Jumat, 15 Jun 2012 10:38 WIB
Solo - KGPH Panembahan Agung Tedjowulan akhirnya masuk ke Keraton Surakarta. Dia masuk bersama ratusan pendukungnya untuk mengikuti prosesi peringatan kenaikan tahta PB XIII sekaligus penyampaian maklumat terkait posisi barunya sebagai maha menteri di keraton penerus dinasti Mataram Islam tersebut.

Tedjowulan datang dengan berjalan kaki dari Sasonomulyo menuju keraton melewati pintu samping Kori Kamandungan, Jumat (15/6/2012) pukul 09.40 WIB. Tedjo berjalan tenang berdampingan dengan istrinya. Selain itu sejumlah putra-putri almarhum PB XII turut serta bersamanya. Ratusan abdi dalem yang selama 8 tahun mendukung Tedjowulan di luar keraton, juga ikut serta masuk ke dalam keraton.

Selanjutnya Tedjowulan menuju dalam keraton. Saat ini PB XIII telah duduk di atas tahtanya yang berada persis di tengah Sasono Sewoko tersebut. Sedangkan Tedjowulan duduk di bangsal kasentanan, bersama para kerabat lainnya. Dia nampak santai dan mengumbar senyum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama kemudian, Tedjo dipersilakan menuju Sasono Sewoko. Peristiwa ini mengakhiri konflik 8 tahun di keraton sepeninggal PB XII yang wafat pada tahun 2004 yang menimbulkan perpecahan hingga terjadinya raja kembar.

Pada tahun 2004 silam, sepeninggal Paku Buwono XII, Tedjowulan keluar keraton dan menyatakan diri sebagai raja Paku Buwono XIII. Tindakan itu menimbulkan pepecahan di tubuh keraton, hingga memunculkan istilah raja kembar. Pihak lain adalah Paku Buwono XIII Hangabehi.

Upaya rekonsiliasi dilakukan. Tedjowulan membuat permohonan maaf melalui pihak pemerintah, Kamis (14/6/2012). Selain itu, permintaan maaf juga disampaikan secara lisan dan PB XIII. Hari ini, Tedjowulan akan dilantik menjadi maha menteri di keraton penerus dinasti Mataram Islam tersebut.

(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads