Kenapa Biaya Sumbangan Fakultas Kedokteran di Kampus Negeri Mahal?

Kenapa Biaya Sumbangan Fakultas Kedokteran di Kampus Negeri Mahal?

- detikNews
Kamis, 14 Jun 2012 09:34 WIB
Jakarta - Dari sejumlah fakultas di universitas negeri, fakultas kedokteran selalu menjadi yang termahal. Di beberapa universitas, dana sumbangan untuk jalur masuk mandiri bahkan mencapai ratusan juta. Kenapa?

Pengamat pendidikan Arif Rahman menilai, biaya itu tinggi karena persoalan peralatan. Butuh alat yang mahal dan canggih supaya operasional fakultas tersebut bisa berjalan.

"Harus cermat menghitungnya. Pendidikan kan memang butuh biaya, fakultas kedokteran dan teknik itu butuh peralatan yang mahal," ujar Arif saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/6/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengajar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini menambahkan, dana yang dibebankan ke calon mahasiswa pasti sudah melalui penilaian objektif. Mulai dari peralatan hingga biaya gaji dosen dan kebutuhan lainnya.

Meski begitu, dia juga mengingatkan agar kampus tidak menjadikan tarif masuk sebagai barang dagangan. "Yang jelas itu jangan sampai jadi alat dagang," tegasnya.

Sebelumnya, Universitas Brawijaya (Unibraw) mematok uang Sumbangan Pengembangan Fasilitas Pendidikan (SPFP) bagi calon mahasiswa Fakultas Kedokteran sebesar Rp 155 juta. Sumbangan sebesar itu merupakan jalur mandiri.

Sementara di Universitas Riau (UR), setiap calon mahasiswa diwajibkan membayar Rp 125 juta untuk masuk jalur mandiri fakultas kedokteran.

(mad/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads