Tolak Kenaikan SPP, Siswa SMA 6 Yogya Mogok Lagi
Kamis, 19 Agu 2004 13:20 WIB
Yogyakarta - Karena tuntutannya belum dipenuhi oleh sekolah, 700 siswa-siswi SMAN 6 Yogyakarta kembali demo dengan melakukan mogok belajar. Aksi mogok belajar yang dilakukan hari ini Kamis (19/8/2004) di sekolah di Jl Prof Kahar Muzakir Terban Yogyakarta itu merupakan kelanjutan aksi yang dilakukan Rabu kemarin.Sejak pagi hari, ketika bel tanda masuk berbunyi, siswa-siswi langsung melancarkan aksinya dengan tidak masuk kelas. Mereka hanya duduk-duduk sambil ngobrol dengan teman-temannya di depan ruang kelas dan di halaman sekolah. Ada pula siswa yang memilih duduk di warung yang ada di depan pagar sekolah. Para guru pun tidak bisa berbuat banyak sehingga mereka pun kemudian hanya berkumpul di ruangan guru.Karena tidak ada pelajaran, siswa-siswi kemudian memilih berkumpul di lapangan basket. Di tempat itu beberapa siswa ada yang bermain bola basket, bola voli plastik, tarik tambang dan memasukkan pensil ke dalam botol. Sementara itu sebagian lagi terutama siswi memilih duduk bergerombol ngobrol dengan teman-temannya."Ini sengaja kami lakukan agar teman-teman kami tidak anarkis danmemudahkan mengontrol mereka, sehingga peristiwa keributan kecil seperti kemarin tidak terjadi lagi," kata Ketua OSIS, Jalu Tejo kepada wartawan di sela-sela aksi.Menurut beberapa siswa, aksi hari ini dilakukan karena pihak sekolah belum bersedia mencabut surat keputusan mengenai kenaikan SPP dan sumbangan wajib yang harus dibayarkan oleh semua siswa-siswi. Siswa kelas II dan III sebagian besar menuntut agar SPP bulan tetap seperti tahun lalu sebesar Rp 48 ribu/bulan dan tidak mau dinaikkan menjadi Rp 75 ribu hingga Rp 175 ribu/bulan.Data yang berhasil dihimpun detikcom, siswa-siswi kelas I saat diterima masuk sudah diharuskan membayar Rp 1,5 juta untuk seragam, paket buku dan ekstra kurikuler. Bahkan pada tanggal 7/8/3004 lalu orangtua siswa sudah disodori surat edaran sumbangan uang dengan berbagai kriteria.Kriteria pertama sumbangan wajib Rp 1,75 juta dengan SPP Rp 75 ribu/bulan. Kriteria kedua sumbangan wajib Rp 2,25 juta dengan SPP Rp 100 ribu. Kriteria ketiga sumbangan wajib 2,75 juta dengan SPP 125 ribu. Kriteria keempat sumbangan wajib Rp 3,25 juta dengan SPP Rp 150 ribu dan kriteria kelima sumbangan wajib Rp 3,75 juta dengan SPP Rp 175 ribu.Sementara itu Kepala Sekolah SMA 6, Suradi, kepada wartawan mengungkapkan ada yang menjadi provokator di balik aksi demo siswa-siswi itu. Namun dia enggan mengungkapkannya.Menurut Suradi, uang sumbangan dan SPP itu diputuskan melalui rapat sekolah dengan komite sekolah. Besarnya sumbangan yang harus dibayarkan oleh siswa itu berdasarkan data yang diisi oleh siswa."Kami bukan mengada-ada, namun bila ada yang memberatkan pihak sekolah bersama komite sekolah akan membahasnya kembali pada hari Minggu (22/8/2004) besok dan sangat mungkin dilakukan revisi," katanya.
(nrl/)