"Tadi pagi Pak Yuskam ke KPAI. Dia setuju mau dipertemukan dengan keempat anaknya dan istrinya," ujar Sekretaris KPAI M Ihsan, kepada detikcom, Kamis (8/6/2012).
Menurut Ihsan, Agnes dan anak-anaknya juga sudah bersedia untuk bertemu. Pertemuan akan berlangsung di KPAI pekan depan. Namun Ihsan enggan membocorkan harinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ihsan menambahkan, dalam pertemuan itu akan dibahas pengaturan tempat tinggal anak, sekolah anak, dan pemberian nafkah anak. Pihaknya akan menawarkan solusi sistem pengasuhan pada Senin-Jumat anak-anak diasuh ibunya. Sedangkan Sabtu-Minggu diasuh ayahnya.
Anak-anak, lanjut Ihsan harus mau diasuh ayahnya meski mereka sudah melaporkan ayahnya ke Mabes Propam Polri karena diduga mendapat penganiayaan dari ayah mereka.
"Suka tidak suka mereka harus mau diasuh bapaknya. Itu bapaknya," ucap Ihsan.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Agnes mengatakan anak-anaknya belum bersedia bertemu ayahnya yang kini berpangkat Direktur Kejahatan Ekonomi Deputi Bidang Ekonomi Badan Intelijen Negara (BIN) itu..
"Anak-anak belum siap bertemu ayahnya," ujar Agnes kepada detikcom, hari ini.
AI dan BA sudah melaporkan ayahnya ke Bareskrim Polri, Rabu (23/5) lalu. Menurut Agnes kepada detikcom, penganiayaan itu baru terungkap setelah bertemu dengan kedua buah hatinya. Setelah pisah ranjang dengan suaminya sejak 2004, Agnes baru bertemu kembali dengan AI dan BA pada awal Januari 2012 lalu.
Selama itu, Agnes tidak dapat menemui kedua anaknya. Hingga kemudian, Agnes yang terus berupaya menghubungi anaknya itu baru bisa bertemu lagi dengan kedua anaknya setelah melakukan 'pencarian' lewat internet.
Saat bertemu Agnes, AI menceritakan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya kepadanya dan juga adik perempuannya, BA. Menurut AI, keduanya kerap dianiaya lantaran masalah sepele.
"Aku pernah ditendang sepatu papa. Waktu itu aku telat jemput papa yang baru dari luar kota. Di mobil, papa bilang 'awas kamu ya, habis nanti di rumah'," ujar AI seperti dikutip Agnes.
"Pas sampai di rumah, aku disuruh push up, guling-guling dan ditendang kaki saya pakai sepatu papa sampai berdarah," kenang AI seperti dikutip Agnes.
Sementara BA, mengaku sering dikasari oleh ayahnya lantaran lelet. "Papa nggak suka kalau aku kayak cewek, katanya aku lelet. Kalau sudah marah, papa jambak rambut aku," ujar BA seperti dikutip Agnes.
Brigjen Yuskam Nur, sudah membantah tudingan jika dia menganiaya kedua anaknya. Brigjen Yuskam Nur menyayangkan sikap Agnes yang membuka kasusnya ke publik.
"Jadi semua itu bullshit. Itu mantan istri saya, dia mau ambil anak-anak dari saya. Kasihan sekarang anak-anak itu, mereka masih sekolah," jelas Brigjen Yuskam Nur saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (25/5) lalu.
(nik/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini