Tegas Soal Kapten Emad, Menlu Tunjukkan Indonesia Tidak Mudah Diatur

Tegas Soal Kapten Emad, Menlu Tunjukkan Indonesia Tidak Mudah Diatur

- detikNews
Kamis, 07 Jun 2012 07:28 WIB
Jakarta - Sikap Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang menyebutkan kekecewaannya pada kebijakan Australia memberikan suaka kepada Kapten Emad, otak penyelundupan manusia dari Indonesia ke Australia, patut diapresiasi. Sikap tersebut menunjukkan kepada Australia bahwa Indonesia bukan negara yang bisa diatur seenaknya oleh pihak luar.

"Bahkan beliau berani mengatakan secara terbuka kebijakan tersebut tidak masuk akal karena warga Indonesia yang menjadi kaki tangan Kapten Emad justru yang ditahan oleh otoritas Australia," ujar Guru Besar Fakultas Hukum UI, Hikmahanto Juwana kepada detikcom, Kamis (7/6/2012).

Menurut Hikmahanto, di dalam dunia diplomasi, pernyataan Marty merupakan tamparan bagi pemerintah Australia dan karenanya patut mengubah kebijakannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menlu Marty telah mengedepankan kepentingan warga Indonesia yang diperlakukan tidak adil oleh pemerintah negara lain," terangnya.

"Ketegasan Menlu Marty diharapkan berdampak pada pemahaman pemerintah Australia bahwa Indonesia bukanlah negara yang mudah diatur dan ditekan oleh Australia," tegasnya.

Hikmahanto juga menyebut sikap Marty layak menjadi contoh bagi para menteri lain ketika berhubungan dengan Australia.

"Mereka sepatutnya mengedepankan kepentingan warga dan bangsa Indonesia mengingat warga Indonesia adalah konstituen mereka," jelasnya.

Sebelumnya, Indonesia sangat kecewa dan menilai kebijakan Australia memberikan suaka pada Kapten Emad, otak penyelundupan manusia dari Indonesia ke Australia, tidak masuk logika. Anak-anak Indonesia yang menjadi korban malah ditahan. Indonesia akan meminta penjelasan.

"Kita memerlukan suatu penjelasan dari pihak Australia, bagaimana ini duduk perkaranya. Sulit diterima logika dan mengapa hal seperti ini bisa terjadi," jelas Menlu Marty Natalegawa.

Australia sendiri, imbuhnya, sampai saat ini masih menginvestigasi kebijakan ini. Kemenlu terus berkoordinasi dengan Pemerintah Australia. Marty mempertanyakan kebijakan ini, yang disebutnya kecolongan.


(fiq/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads