Kelompok Militan Bersedia Menarik Pasukan dari Najaf

Kelompok Militan Bersedia Menarik Pasukan dari Najaf

- detikNews
Kamis, 19 Agu 2004 06:04 WIB
Jakarta - Pemimpin kelompok militan Muqtada Al-Sadr bersedia menarik pasukannya dari tempat persembunyianya di Najaf. Namun, ia mensyaratkan adanya gencatan senjata sebelum pasukannnya ditarik dari kota suci itu. Pernyataan Al-Sadr itu berlawanan dengan sebelumnya. Saat itu, Al-Sadr mengatakan dirinya masih melakukan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran dengan pasukan Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung hampir 2 pekan. Beberapa jam kemudian seperti dilaporkan Al-Jazeera, kelompok militan itu mengungkapkan telah menculik seorang jurnalis bernama Micah Garen. Mereka mengancam akan membunuh Garen apabila pasukan AS tidak meninggalkan Najaf dalam waktu 48 jam. Persetujuan Al-Sadr untuk menarik pasukannya disampaikan dalam Konferensi Nasional Baghdad. Sikap Al-Sadr itu disampaikan stafnya. Sebelumnya, pemerintahan sementara Irak telah mengirimkan delegasinya untuk melakukan negosiasi dengan kelompok radikal itu. Staf Al Sadr di Baghdad Sheik Hassan Al-Athari, mengatakan pihaknya menginginkan agar negosiasi dijalankan secara benar. Selain itu, ia meminta jaminan pasukannya tidak ditangkap. Hal senada dikatakan pembantu Al-Sadr, Ahmed Al-Shaibany. Ia meminta pasukan AS untuk menghentikan serangan. "Mereka tidak dapat meminta kami menarik pasukan, sementara mereka menggunakan pesawat untuk menyerang," katanya. Pertempuran di Najaf telah menewaskan 8 orang serta melukai 27 orang lainnya. Data itu disampaikan Kepala Rumah Sakit Najaf Hussein Hadi. Menurut militer AS, 8 orang tentaranya serta 40 polisi Irak terbunuh. Selain itu, militer AS juga mengklaim telah menewaskan ratusan milisi. Namun, pernyataan itu dibantah kelompok militan. (rif/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads