Perlu Ahli Bahasa dan Iklan untuk Selesaikan Kontroversi 'Berkumis'

Perlu Ahli Bahasa dan Iklan untuk Selesaikan Kontroversi 'Berkumis'

- detikNews
Selasa, 05 Jun 2012 16:02 WIB
Jakarta - Panwaslu DKI Jakarta, segera meminta masukan ahli untuk mengakhiri polemik slogan 'Berkumis' yang diusung Hendardji dan diduga menyinggung Fauzi Bowo. Masukan dari ahli bahasa dan iklan diperlukan karena dua kali mediasi antara timses Foke-Nara dan Hendardji-Ahmad Riza Patria menemui jalan buntu.

"Tadi hasil mediasi kita buntu. Untuk menyelesaikan masalah ini kita akan memanggil ahli bahasa dan ahli periklanan. Agar bisa ditentukan apakah ini menyerang salah satu calon atau tidak," ujar Ketua Panwaslu DKI, Ramdhansyah, di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Jl Suryopranoto, Jakarta Pusat, Selasa (5/6/2012).

Menurut Ramdhansyah, kedua pihak tetap mempertahankan pendapatnya. Seperti dikatakan Ramdhan, timses Foke beranggapan kata-kata 'kumis' merupakan ikon calon incumbent tersebut, sementara timses Hendardji beranggapan kata yang mereka gunakan adalah singkatan dari permasalahan kota Jakarta yang harus diselesaikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Bang Kumis itu merupakan ikon Fauzi Bowo sejak 2007. Sementara temen-teman dari tim Hendardji tag line-nya kan bukan Bang kumis tapi 'Berkumis', yaitu 'Jangan Lagi Jakarta Berkumis' dan dibawahnya ada tanda kurung dengan tulisan berantakan, kumuh dan miskin," paparnya.

Jalan buntu yang ditemui dalam mediasi kedua kali ini juga membuat penyelesaian kontroversi ini menjadi molor. Panwaslu menargetkan baru bisa sepenuhnya memberikan keputusan pada pekan depan.

"Panwaslu akan membuat keputusan yang final dan mengikat minggu depan, setelah memanggil saksi-saksi ahli," terangnya.

Calon gubernur DKI Jakarta dari jalur independen Hendardji Soepandji dalam kampanye disejumlah tempat mengatakan dirinya berjanji akan membuat Jakarta tidak berantakan, kumuh dan miskin atau disingkat berkumis. " Jakarta jangan berkumis, berantakan, kumuh dan miskin." kata Hendardji.

Statemen ini dibalas Fauzi Bowo yang terkenal dengan kumis tebalnya. "Kumis ini bisa jadi ikon kuat jadi gubernur untuk membasmi kemiskinan dan kekumuhan itu," ujarnya.

(lh/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads