Ketua KPU DKI: Kita Tidak Sebodoh Itu Berani Mengakali DPT

Ketua KPU DKI: Kita Tidak Sebodoh Itu Berani Mengakali DPT

- detikNews
Selasa, 05 Jun 2012 09:41 WIB
Jakarta - Ketua KPU DKI, Dahliah Umar, menolak jika dikatakan daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah ditetapkan akan menguntungkan salah satu calon. Ia menegaskan tidak ada kecurangan dalam DPT yang sudah ditetapkan pada Sabtu (2/6) lalu.

"Tidak mungkin KPU itu berani, kita tidak sebodoh itu berani mengakali DPT," kata Dahliah saat berbincang dengan detikcom, Senin (4/6/2012).

Menurut Dahliah, selama ini pihaknya sudah cukup terbuka terkait data pemilih dengan timses semua cagub. Ia menjelaskan sebelum DPT ditetapkan pun KPU DKI selalu melibatkan timses semua cagub untuk pengecekan data.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita terbuka masalah data. Sebelum DPT ditetapkan juga kita terus berkomunikasi dengan timses, sebelumnya mereka mengapresiasi," ujar Dahliah.

Dahliah merasa heran jika saat ini lima cagub menolak sepakat dengan DPT yang sudah ditetapkan KPU DKI. Menurut Dahliah, sebelumnya semua timses cagub mengapresiasi kerja KPU DKI dan sepakat dengan data yang ada.

"Sebelumnya mereka mau setuju, tapi karena ada perintah dari pimpinan mereka di pusat mereka harus menolak, nggak tahu siapa pimpinan itu. Kalau ada kekuatan dibalik itu, ada di luar kekuasaan KPU, yang penting kami sudah melakukan perbaikan dengan partisipasi dari pasangan calon," imbuhnya.

Seperti diketahui, KPU DKI menetapkan DPT 6.983.692 orang dan tempat pemungutan suara (TPS) menjadi 15.059 dalam rapat pleno pada Sabtu 2 Juni. Namun data itu DPT itu ditolak oleh lima pasangan cagub yang menganggap banyak terdapat data ganda dan fiktif.

Dari enam pasangan calon, hanya timses Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang menerima penetapan DPT. Ketua KPU DKI Dahlia Umar menegaskan pihaknya tetap melanjutkan tahapan pilkada meski ada penolakan dari timses.


(trq/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads