Buron Setahun, Gembong Curanmor di Manado Ditangkap

Buron Setahun, Gembong Curanmor di Manado Ditangkap

- detikNews
Jumat, 01 Jun 2012 03:11 WIB
Manado - Tim khusus (Timsus) Polda Sulawesi Utara dan Reskrim Polresta Manado berhasil meringkus gembong pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang sering meresahkan warga Manado dan sekitarnya.

SL alias Eben (35), ditangkap saat sedang menampung bahan bakar minyak (BBM) di sebuah SPBU, di desa Kosio kecamatan Kaidipang kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulut.

"Penangkapannya tadi pagi. Dia tidak melakukan banyak perlawanan, karena kondisi tubuhnya yang tidak normal lagi," ujar kepala Timsus Polda Sulut, Iptu George Pakke kepada detikcom, Kamis (31/5/2012) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eben adalah otak pencurian puluhan sampai ratusan kendaraan bermotor di Manado. Sindikat ini juga sangat ditakuti petani karena hewan ternak sapi tak luput dari aksi mereka.

"Info Reskrim Polresta Manado, sapi sudah ratusan ekor, bahkan dalam semalam bisa sampai 10 ekor. Mereka gunakan mobil mengangkut hasil curian," lanjut Pakke.

Eben sebenarnya telah tertangkap 31 Mei 2011 silam bersama dengan lima anggota sindikatnya, masing AT alias Alwin (36), AL alias Alfons (25), AT alias Asri (34), JM alias Jemmy (49), JS alias John (34), dan MR alias Jaber (47). Alfons sendiri sempat dihadiahi timah panas yang bersarang di dengkulnya.

Tapi berkat kelihaian dan memanfaatkan kondisi tubuhnya yang cacat akibat terkena tembakan di perutnya, membuatnya berhasil kabur pada pemeriksaan di dalam ruang Sat Reskrim unit V, gedung Dalmas Polresta Manado yang hanya disekat menggunakan tripleks.

Saat itu, Eben diborgol bersama seorang tersangka lain untuk jalani pemeriksaan. Ketika borgol dilepas, dan penyidik memeriksa rekannya, dia mengelabui penyidik dengan berpura-pura hendak buang air ke toilet dan melarikan diri.

Kepada detikcom di Polresta Manado, Eben mengaku melarikan diri menggunakan motor ojek yang disewa sebesar Rp200 ribu menuju desa Kosio yang berjarak sekitar 400 kilometer dari Manado.

"Pakai motor supaya tidak terlacak polisi yang razia di jalan. Kan bisa ikut jalan pintas," ucapnya.

Selama dalam pelarian, Eben mengatakan dirinya bekerja sebagai penampung BBM dan selanjutnya dijual lagi ke desa-desa lain.

(mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads