Pemerintah Bukan Tak Tegas pada Industri Rokok, Tapi Ada Kepentingan

Pemerintah Bukan Tak Tegas pada Industri Rokok, Tapi Ada Kepentingan

- detikNews
Kamis, 31 Mei 2012 17:21 WIB
Jakarta - Pemerintah dinilai kurang tegas menyikapi bahaya rokok. Ini terjadi bukannya pemerintah tidak berani pada produsen rokok, melainkan karena pemerintah punya kepentingan.

"Bukan takut, tapi pemerintah punya banyak kepentingan," ujar anggota komisi IX DPR Subagyo.

Subagyo mengatakan itu usai acara 'Deklarasi Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok atau KPK Anti Rokok di gedung Stovia, Jl Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Subagyo memprediksi, jika pabrik rokok ditutup, maka akan banyak yang kehilangan pekerjaan. Perokok juga akan membuat rokok dari dari kertas biasa.

"Ini lebih besar bahayanya. Koran digulung-gulung jadi rokok. Nggak lama dia mati," kata Subagyo.

Subagyo mengusulkan cara terbaik menghentikan produsen rokok yakni berhenti merokok secara alami. Berhenti merokok juga harus berdasarkan kesadaran akan kesehatan.

"Harapan saya rakyat Indonesia tidak ada yang merokok. Bayangkan di dunia balita dan anak SD yang merokok itu cuma ada di Indonesia. Berarti marketing rokok sangat jahat yang disasar generasi penerus," kata dia.


(nik/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads