"Terkait dengan studi apapun memang UP ini punya manfaat yang besar dan ada kesediaan dari yayasan untuk diserahkan pada pemerintah jadi PTN. Bagi kami sih hal yang positif, hal yang baik," ujar Marzuki.
Marzuki mengatakan itu dalam jumpa pers usai acara 'Temu Rembuk dan Saresehan Nasional Kepemimpinan Nasional Berkarakter Pancasila' di Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jl Srengseng Sawah, Lenteng, Jakarta Selatan, Selasa (29/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bagi kami tidak ada persoalan. Kalaupun memang pemerintah ingin mengambil alih PTS ini dan yayasan juga jelas menyerahkan, saya kira bukan sesuatu yang bukan menjadi hambatan untuk dilakukan," terangnya.
Di tempat yang sama, Jimly mengatakan, saat ini bangsa kita sedang haus unsur-unsur pemersatu bangsa. Dengan Pancasilalah unsur itu bisa terpenuhi.
"Semakin bebas kita menikmati masa reformasi, makin haus merasakan Pancasila. Nah itu tumbuh tanpa kita sadari. Maka timbullah kebutuhan ideologi pancasila," kata mantan anggota Wantimpres ini.
Karena itu Jimly setuju saja jika UP menjadi PTN. "Tanpa pikir panjang, saya langsung menyetujui karena agenda Pancasila harus menjadi agenda negara," ucap Jimly.
Sementara itu, pada 16 Mei, Mendikbud M Nuh usai bertemu Rektor UP Edie Toet Hendratno, akan mengkaji usulan dari UP tersebut.
"Kalau seandainya bisa dipertimbangkan, tentu kami akan melakukan pembahasan untuk Universitas Pancasila dikonversi menjadi universitas negeri," kata M Nuh.
(nik/nrl)