Kemendikbud: Buku Bergambar Nabi Muhammad Tak Layak Edar

Kemendikbud: Buku Bergambar Nabi Muhammad Tak Layak Edar

- detikNews
Jumat, 25 Mei 2012 14:22 WIB
Semarang - Buku 'Kisah Menarik Masa Kecil Para Nabi' yang menampilkan visualisasi Nabi Muhammad beredar sebelum diverifikasi tim penilai Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Litbang Kemendikbud. Padahal, dari sisi konten, buku itu dinilai tidak layak edar.

Hal tersebut diungkapkan oleh anggota tim penilai Puskurbuk, Muh Saerozi, di kantor Bazis, Jalan Slamet Riyadi, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (25/5/2012).

"Kami melakukan penilaian pada tanggal 21-26 November 2011, tapi kami mendapat laporan dari yayasan di Solo, bahwa mereka mendapatkan buku tersebut bulan Oktober," kata Saerozi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berarti ada ketentuan di Kemenag yang membuat buku itu bisa keluar (beredar). Indikasinya adalah ketika Puskurbuk menolak, Kemendikbud justru membiarkan buku itu terbit jika betul itu dari Kemenag," papar.

Dalam penilaiannya, menurut Muh Saerozi mengatakan, buku tersebut tidak layak untuk diterbitkan karena dalam penilaian dari kategori grafikanya terdapat unsur SARA. Terutama pada gambar halaman 46 yang menunjukkan Nabi Muhammad kecil diantara dua lelaki dewasa. Dalam visualisasi itu, gambar lelaki kecil ditimpa tulisan Muhammad dalam huruf Arab ukuran besar di bagian atas, namun masih terlihat jelas bagian kedua kakinya.

"Nabi merupakan sejarah dan hal itu butuh fakta yang jelas, namun jika Nabi bisa tergambarkan tanpa adanya fakta itu artinya Nabi sudah dimitoskan. Sebaiknya, ilustrasi Nabi dengan huruf Arab saja," katanya.

Puskurbuk melakukan penilaian sebuah buku dari beberapa kategori yaitu materi, penyajian, bahasa, dan grafika. Namun jika dalam salah satu kategorinya mengandung unsur SARA, maka buku yang dinilai tidak diizinkan untuk beredar.

"Untuk unsur SARA cuma ada dua penilaian. Jika tidak mengandung SARA, maka dinilai dengan angka 10. Namun jika mengandung unsur SARA, maka akan dinilai satu dan otomatis tidak layak terbit," jelas Saerozi.

"Dengan beredarnya buku tersebut berarti ada dua instansi besar yang harus melakukan koordinasi di masa yang akan datang," imbuhnya.

Buku yang diterbitan Nobel Edumedia tersebut menampilkan lima ilustrasi Nabi Muhammad di halaman 43 hingga 48. Sedangkan di halaman 'i' terdapat stempel berbunyi bahwa buku tersebut merupakan bantuan dari Direktoral Jendral Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, pada tahun 2011.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads