"Ternyata sosok binatang yang selama ini menggemparkan itu anjing dan bukan seperti isu yang selama ini beredar, makhluk jadi-jadian," kata Narto usai melihat anjing tersebut di kandang satwa Polres Banyumas, Jalan Merdeka Purwokerto, Kamis (24/5/2012).
Meski lega dengan penangkapan hewan tersebut, sejumlah masyarakat Kedungbanteng masih tidak puas dengan dipindahkannya binatang yang selama ini sudah meresahkan warga oleh Polres Banyumas. Warga ingin binatang tersebut diikat ditengah lapangan agar warga melihat wujudnya lebih lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Kapolres Banyumas, AKBP Dwiyono, anjing tersebut dibawa ke kandang Polres untuk keamanan belaka. Pasalnya hewan tersebut sangat mungkin menjadi tontonan banyak orang.
"Kita tidak ingin jika nantinya ada pihak ketiga yang memanfaatkan keadaan itu," kata Kapolres.
Dia juga mengatakan kambing yang menjadi keganasan anjing-anjing tersebut di Kecamatan Kedungbanteng bukan berjumlah 19 ekor seperti yang sudah diberitakan, tetapi 31 ekor dengan rincian di Desa Beji 15 ekor, Desa Kebocoran 5 ekor, Desa Keniten 5 ekor, Desa Karangsalam 5 ekor dan Desa Karangnangka 2 ekor.
"Seluruh kambing tersebut mati dalam keadaan perut terburai," jelasnya.
Kematian belasan kambing terjadi sejak awal Mei lalu. Warga resah dan berkembang isu kejadian itu dilakukan seseorang yang sedang mendalami ilmu hitam. Mereka menduga pemangsa ternak bernama 'Aul', bahasa lain dari manusia berkepala serigala.
(arb/try)