Rumah duka yang berada di Dusun Kadipaten Lor Desa Kebon Dalem itu sejak pagi hingga menjelang pemberangkatan janazah dipenuhi ribuan pelayat. Selain warga sekitar, para pengurus DPW dan DPD PKS se-Jawa Tengah dan DIY itu juga berdatangan silih berganti. Jalan dan gang sekitar rumah duka penuh sesak dengan para pelayat yang dari berbagai daerah itu.
Bagi warga Prambanan, Klaten maupun Sleman almarhum dikenal sebagai sosok yang aktif di organisasi Aisyiyah (Muhammadiyah). Dia juga dikenal sebagai guru agama dan penceramah di berbagai pengajian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pemakaman tersebut juga dimakamkan ayahnya Hidayat, almarhum H. Muhammad Syukri dan istri pertama Hidayat, almarhumah Kastian Indriawati.
Hidayat yang mantan Ketua MPR RI dari PKS itu adalah anak sulung dari 7 bersaudara. Enam orang adik Hidayat adalah Muhammad Agung Nugroho, Mabrur Dewantoro, Istiqomah, Ahmad Wiladi, Ahmad Wisanggeni, dan Sapti Swastanti. Ahmad Wisanggeni telah meninggal lebih dulu setelah terkena musibah tsunami di Aceh.
"Ibu saya sudah lama mengalami stroke dan ginjal. Beberapa hari sebelum beliau meninggal juga dirawat di rumah sakit. Kami memohon doa dan dimaafkan atas segala kesalahan beliau semasa hidup," ungkap Hidayat kepada wartawan di rumah duka.
(bgs/try)