"Kami sudah punya tim sebenarnya, tapi karena mendadak jadi apa yang ada pada malam itu kami lakukan. Sehingga pada saat berangkat, seluruh prajurit yang bertugas semua sudah siap dengan bekal, terutama setiap ransel prajurit dibekali dengan bekal 3 hari. Jadi setiap mereka berangkat ke manapun, mereka akan siap dengan waktu 3 hari," kata Komandan Pasmar-2, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Sturman Panjaitan, di Markas Brigif-2 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2012).
Dia menjelaskan Marinir sudah terbiasa dalam menolong korban bencana alam ataupun kecelakaan. Sebelumnya, Marinir telah terlibat dalam kegiatan menolong korban tsunami, kecelakaan pesawat, dan bencana alam lainnya. Karena itu, saat melakukan evakuasi korban Sukhoi SuperJet 100 di GUnung Salak, mereka tidak tergagap-gagap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada pukul 11.00 WIB kami telah menyiapkan 1 SSK yaitu satuan setingkat kompi, mereka langsung menyesuaikan dan bergabung dengan tim lainnya, khususnya dengan Basarnas," papar Sturman.
1 SSK yang diturunkan terbagi dalam beberapa tim. Ada tim untuk pendukung dan tim pencari. "Jadi ada 10 tim yang kita sebar kemarin untuk mencari, karena kita belum tahu pasti lokasi pesawat tersebut, lebih banyak kita menggunakan tim pencari ke sasaran," lanjutnya.
"Komandan tadi menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh prajurit Tim SAR pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang telah sukses melaksanakan tugas, dan itu menjadi pelajaran bagi tugas berikutnya," ucapnya.
(vit/nwk)