"Bulan menutupi matahari karena bulan berada di posisi terjauh. Ukuran bulan lebih kecil daripada matahari, ketika piringan bulan menutupi matahari maka akan terbentuk cahaya seperti cincin, di mana tengah gelap tapi tepinya cemerlang," terang Deputi sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin saat berbincang dengan detikcom, Minggu (20/5/2012) malam.
Fenomena ini tidak bisa diikuti di semua wilayah di bumi. Untuk melihatnya secara utuh, maka kita perlu mendatangi wilayah lautan pasifik di sebelah utara. Wah!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerhana matahari cincin ini akan dimulai ketika matahari terbit di Cina, waktu setempat pada Senin (21/5/2012) dan diakhiri ketika matahari terbenam di Amerika Serikat, waktu setempat yakni hari Minggu (20/5/2012).
"Dimulai dari Cina, Jepang, Pasifik utara, selatan lagi, sampai matahari mau terbenam di Amerika Serikat. Puncak gerhana di lautan pasifik sebelah utara. Indonesia nanti juga dapat melihat namun bukan gerhana matahari cincin, tapi gerhana sebagian," papar Thomas
Gerhana matahari normalnya terjadi sekali hingga dua kali dalam setahun. Maka dari itu, Thomas memprediksi kemungkinan terjadinya kembali gerhana matahari kedepan. "Nanti tanggal 13 November 2012, hanya berbeda sedikit dengan yang sekarang jalurnya, di wilayah Indonesia pun hanya sebagian kecil," tutup Thomas.
(fdn/fdn)