"Ada apa dengan Xanana di akhir masa jabatannya memilih berutang ke luar negeri, padahal fresh money negara kami masih cukup. Alasan Xanana katanya demi kepercayaan dunia internasional, akan lebih terpuji bila membangun tanpa berutang," ujar anggota Parlamento Nacional Timor Leste Aicha Bassarewan.
Hal ini disampaikan Aicha Bassarewan yang ditemui detikcom di Warkop Phoenam, Makassar, Jumat (18/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aicha menambahkan, dari besar Anggaran Pendapatan Belanja Negara Timor Leste pada tahun 2011 sebesar US$ 1,3 Milyar, tiba-tiba muncul pada tahun 2012 utang berbagai kementerian pada sejumlah pengusaha sebesar US$ 63 juta, yang sebelumnya tidak dianggarkan di APBN Timor Leste.
Dari total utang luar negeri Timor Leste, Xanana diutangi oleh Bank Dunia dan Asian Development Bank sebanyak US$ 43 juta dan utang di pemerintah Jepang sebanyak US$ 60 juta.
"Sebenarnya rencana interpelasi ini akan kami ajukan sejak awal tahun ini, hanya saja bersamaan dengan kematian mantan presiden Timor Leste pertama Fransisco Xavier do Amaral," pungkas Aicha.
Rencananya, kepemimpinan Xanana sebagai Perdana Menteri Timor Leste periode 2007-2012, akan berakhir setelah pelaksanaan Pemilu Parlemen Timor Leste, pada 7 Juli 2012 mendatang.
(mna/asp)