Sertu Septi tampak stand by di mobil box milik TNI AU, yang diparkir di lapangan Helipad Posko Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/5/2012).
Pintu mobil berisi logistik itu dibiarkan terbuka. Septi duduk di bagian paling belakang. Mobil dipenuhi dus air mineral dan makanan ringan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Septi yang berasal dari Madura itu melayani permintaan logistik dengan senyuman nan ramah. Ia mengambil dan memberikan logistik yang dibutuhkan personel tim evakuasi Sukhoi, lalu mencatat nama si pengambil logistik dan jumlah barang yang dikeluarkan.
Tidak hanya tim evakuasi yang dilayani, perempuan kelahiran 1988 ini melayani kebutuhan logistik wartawan dan petugas Kamtibmas lokal.
"Saya di sini sudah seminggu. Saya nggak ke lapangan, cuma mengurus logistik saja untuk pasukan di lapangan," ujar Septi ramah.
Di sela-sela kesibukannya, ibu satu anak ini berbagi cerita. Ia bergabung menjadi personel TNI sejak 5 tahun lalu.
"Saya masuk sekolah Wanita Tentara Angkatan Udara sejak tahun 2006, lulus tahun 2007. Jadi sudah 5 tahun di TNI. Saya pertama ditugaskan di Makassar," papar dia.
"Sebelumnya saya penakut, pemalu. Tetapi sekarang sudah lebih disiplinlah," lanjut istri seorang tentara ini.
Ia juga mengalami kejadian saat pertama terjun di TNI. "Waktu pendidikan pertama, disuruh jalan tengah malam dan ketemu hantu," kata Septi yang mengenakan pakaian loreng ini.
Dalam kesempatan yang sama, Mayor TNI AU Pander Sianipar menambahkan ada 3 personel perempuan yang diterjunkan ke Cijeruk.
"Tugasnya di sini membantu pelayanan, khususnya untuk VIP seperti komandan, Kabasarnas atau menteri. Jadi bagaimana untuk bisa mereka makan dan minum yang layak," kata Pander.
Menurut dia, personel perempuan tersebut bekerja dari pukul 05.00 WIB-19.00 WIB.
(aan/nrl)