Jasadnya ditemukan bersujud dengan hidung dan mulut mengeluarkan lendir, tak jauh dari terowongan perumahan Green Hill Malendeng. Di tubuhnya ditemukan pisau yang sering digunakan untuk menyadap air nira.
Tonny Maramis (38) pertama kali melihatnya sekitar pukul 08.00 WITA. Tapi dia membiarkan karena memang kebiasaan korban tidur dimana saja, termasuk di jalan saat mabuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar pukul 14.00 WITA, Mutu Sampetambeng (52), warga yang sama, curiga korban masih tertidur di pinggir jalan. Saat didekati, dia terkejut mulut dan hidung korban mengeluarkan lendir bercampur darah.
"Langsung saya hubungi kepolisian, apalagi tidak terdengar nafas layaknya orang tidur," kata Sampetambeng.
Sementara itu, anggota Polsek Tikala yang tiba di lokasi, langsung melakukan visum. Tidak ditemukan luka di tubuh korban atau tanda-tanda kekerasan fisik.
"Diduga korban mengalami pecah pembuluh darah karena kebanyakan menenggak minuman keras," ujar Kapolsek Tikala AKP Paulus Palamba.
Ditambahkannya, korban sudah meninggal sejak pagi hari, karena saat dievakuasi, jasadnya telah mengeras seperti orang bersujud. Dia juga telah menerima surat pernyataan penolakan autopsi dari pihak keluarga karena menganggap korban meninggal karena mabuk.
"Jasadnya langsung dibawa ke rumah duka, dan rencananya akan dimakamkan usai pemakaman besannya," pungkas Palamba.
(mpr/mpr)