Menyusuri Jalur Evakuasi Gunung Salak yang 'Angker' Itu

Menyusuri Jalur Evakuasi Gunung Salak yang 'Angker' Itu

- detikNews
Jumat, 11 Mei 2012 18:03 WIB
Bogor - Tepat pukul 06.00 WIB, Jumat (11/5/2012) tadi ratusan anggota tim SAR gabungan melangkahkan kaki menuju lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Butuh enam jam untuk mencapai crash site. Mudah? Tentu saja tidak.

detikcom bergabung bersama tim SAR gabungan yang terdiri dari satuan TNI, Polri, Basarnas, PMI dan para relawan menuju lokasi jatuhnya pesawat. Dengan peralatan lengkap, tim menyusuri medan terjal dan menanjak hingga TKP.

Perjalanan dimulai dari Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor. Daerah ini biasa disebut "Kandang Sapi" karena menjadi lokasi pembibitan ternak sapi. Lokasi ini ada pada ketinggian 1.188 mdpl.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pendakian, jalur yang dilewati menguras energi. Tingkat kemiringan gunung yang curam dan lembab, membuat langkah kaki terasa berat. Jalan setapak dan licin semakin memberi tantangan.

Banyak juga dahan melintang sepanjang perjalanan. Sesekali terdengar suara helikopter melintas di atas lebatnya hutan Gunung Salak.

Setibanya di ketinggian 2.060 mdpl, petugas Basarnas menebang pohon untuk membuat titik penurunan logistik. Lokasi jatuhnya pesawat memang sudah terlihat, tapi sulit dijangkau, kecuali dengan peralatan turun tebing yang memadai.

"Ini untuk penurunan logistik, bukan helipad. Untuk dropping saja," kata Donny, salah seorang petugas Basarnas.

Mereka memotong pohon dengan gergaji mesin untuk menciptakan ruang yang lebih luas. Petugas TNI juga ikut membantu sambil terus berkomunikasi dengan pusat komando.

Akhirnya, perjalanan diakhiri oleh sebuah pemandangan miris. Pesawat itu sudah tak berbentuk. Hanya puing-puing berserakan di sekitar tebing dan lembah. Tak ada yang tersisa.

Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo memastikan ada 12 jenazah yang sudah ditemukan. Mereka segera dievakuasi ke Halim Perdanakusumah untuk diidentifikasi. Lagi-lagi bukan perkara mudah mengevakuasinya. Bagaimana sisa penumpang lain? Mukjizat menjadi harapan.


(mad/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads